Chapter 6

971 114 11
                                    

Chapter 6

Hermione memutuskan untuk mengambil cuti beberapa hari. Ia meminta ijin kepada kepala departemen untuk membantu mencari keberadaan Luna Lovegood. Ia bersyukur atasannya memberikan ijin untuknya. Jadi, disinilah dia, masih bertahan di hotel tempatnya menginap di Brighton. Akan sangat merepotkan jika ia harus bolak-balik dari London-Brighton untuk menyelidiki kasus Luna. Jadi ia berpikir akan lebih efektif jika ia tetap berada di dekat dengan lokasi kejadian. Hermione berjalan perlahan menuruni tangga putar hotel. Ia tersenyum hangat dan menyapa Mrs Jones, resepsionis hotel berbadan subur namun sangat ramah.

"Selamat pagi, Miss Granger" seru Mrs Jones dengan riang. "Aku sudah menyiapkan secangkir teh hangat dan biskuit untukmu."

Hermione tersenyum ramah, "Terima kasih banyak Mrs Jones, anda baik sekali". Hermione mengambil tempat duduk di dekat meja resepsionis, ia menyesap tehnya dan meraih koran yang tergeletak di meja.

"Tragedi Brighton, Theodore Nott Terbunuh!", Hermione membaca korannya dengan nyaring.

"Bukankah itu sangat tragis, Miss Granger?" kata Mrs Jones dengan prihatin.

"Ya. Sangat mengerikan. Sebenarnya aku,...., well. Lupakan" Hermione mulai meracau. "Mungkin sebaiknya aku tidak memikirkannya." Hermione menutup korannya dan meletakkan kembali di meja.

"Tepat sekali. Seperti yang ibuku selalu katakan, jangan pernah membaca berita pembunuhan sebelum sarapan," cerocos Mrs Jones dengan ceria.

Mrs Jones meletakkan nampan di maja di depan Hermione. Nampan itu dipenuhi dengan kue, buah dan daging asap. Seketika Hermione menelan ludahnya. "Wow, ini terlihat luar biasa Mrs Jones".

"Dan rasanya lebih luar biasa lagi Miss Granger. Cobalah kuenya, itu salah satu keahlianku." jelas Mrs Jones  bangga dengan keahliannya memanggang kue.

Hermione mengambil satu gigitan kue, "Oh Lord, ini seperti surga Mrs Jones" seru Hermione.

"Well, terima kasih Miss Granger. Habiskan semuanya, itu khusus aku siapkan untukmu" kata Mrs Jones sambil mengedipkan matanya pada Hermione.

Hermione tersenyum puas, dan kembali menikmati hidangan lezat dihadapannya. Mungkin ia memang membutuhkan ini, makanan lezat untuk memperbaiki moodnya.

Pintu utama lobi hotel terbuka, seorang wanita muda dengan rambut merah tergerai masuk ke dalam ruangan.

"Hermione!!" teriaknya sambil menghambur lari memeluk Hermione.

"Ginny? Apa yang kau lakukan disini?" tanya Hermione.

Ginny memeluk Hermione dengan erat, sampai Hermione sulit bernafas. "Apakah aku tidak boleh mengunjungi sahabatku?" tanyanya dengan nada tersinggung. Hermione tertawa melihat Ginny dengan emosinya yang meledak-ledak.

"Bukan begitu maksudku. Bukankah hari ini kau ada pertandingan?" tanya Hermione.

"Mengunjungi sebentar sahabatku, bukan masalah besar Hermione. Aku sudah membaca Daily Prophet. Merlin, sungguh mengerikan Mione! Apa kau yang menemukan jasadnya? Bagaimana dengan Luna? Apa kau sudah menemukannya?" cerocos Ginny.

"Satu-satu Gin, sebenarnya Malfoy-lah orang pertama yang menemukan jasad Theo. Luna, entahlah. Aku masih belum tahu keberadaannnya, karena Luna menghilang, Collins malah menuduhnya sebagai pembunuh Theo! Kau tahu betapa gilanya itu Gin?" jelas Hermione yang mulai tersulut kembali emosinya.

"Serius Hermione? Luna dijadikan tersangka? Apa sebenarnya yang dipikirkan Collins?" teriak Ginny dengan ketus.

Beberapa saat kemudian, mereka saling bercerita tentang tragedi yang menimpa keluarga Nott dan Luna. Tak lama kemudian pintu lobi hotel kembali terbuka. Hermione dan Ginny serempak menoleh ke arah pintu untuk melihat siapa yang masuk. Seorang pria jangkung berambut pirang memasuki ruangan. Saat pandangan Hermione bertemu dengan si pria, si pria menjadi sedikit gugup karena orang yang akan ditemuinya ternyata sedang mengbrol dengan gadis berambut merah di lobi hotel.

Granger & Malfoy (Dramione Fanfiction)Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu