Chapter 9

794 106 6
                                    

Chapter 9

Draco dan Hermione berlari menuruni dermaga.

"Jika penculik Lovegood menyeretnya ke dalam hutan-- dan Lovegood sedang teler-- mungkin si penculik menyembunyikannya tak jauh dari sana." seru Draco.

"Dia mungkin masih di sana.... sendirian, dan ketakutan." kata Hermione sedih. "Kita harus ke danau, sekarang Malfoy!" seru Hermione dengan penuh tekad.

Draco meraih lengan Hermione, menghentikannya dari langkah paniknya. "Whoa, pelan-pelan Granger. Aku juga khawatir dengan Lovegood, tapi kita tidak tahu apa yang akan menunggu kita disana. Ini terlalu beresiko. Kita butuh bantuan."

Hermione berhenti, dan menatap Draco dengan marah, "Bantuan? Bantuan apa? Bantuan dari auror seperti Collins yang tidak sekalipun peduli dengan masalah ini? Kita tidak punya waktu untuk itu."

Hermione menyingkirkan cengkeraman tangan Draco. "Minggir Malfoy, aku akan mencarinya, dengan atau tanpamu." teriak Hermione.

Hermione mulai berlari meninggalkan Draco. Draco mengerang kesal, mengapa ia sangat keras kepala.

"Impedimenta!" teriak Draco. Hermione terhuyung dari tempat ia berlari, ia tidak bisa menjaga keseimbangan tubuhnya dan terjatuh.

"Malfoy!!" Hermione berteriak marah pada Draco.

Draco membantu Hermione untuk berdiri, "Maafkan aku Granger, tapi kau benar-benar tidak mau mendengarkanku. Coba pikirkan baik-baik. Jika Lovegood masih disana, dan tiba-tiba kau muncul dengan meledak-ledak, itu akan mengagetkan siapapun yang menyanderanya. Kita sudah tau jika orang ini kejam. Pikirkan apa yang akan ia lakukan jika ia merasa terpojok." jelas Draco pajang lebar.

"Kurasa kau benar.... " kata Hermione lemah. Ia mulai berpikir dengan jernih dan benar-benar merenungkan perkataan Draco.

"Ditambah, kita juga harus mengkhawatirkan diri kita sendiri. Kita tidak bisa menolong Lovegood jika kita sendiri terluka... atau mungkin terbunuh........ " tambah Draco.

Draco membiarkan kalimatnya menggantung. Hermione menelan ludahnya dengan keras, ia mengangguk.

"Yeah, kau benar." aku Hermione. "Baiklah, bantuan. Adakah seseorang yang kau pikirkan? Karena aku tidak yakin jika kau memperhatikan, George Collins jelas tidak memihak kita. Jika kita mengatakan padanya, kemungkinan dia hanya akan menjauhkan kita dari penyelidikan ini".

"Percayalah padaku, aku akan menjauh sejauh mungkin dari Collins dan cecunguknya." kata Draco yakin.

"Kurasa, kita bisa mempercayai Harry." kata Hermione.

"Yah, sebenarnya aku sudah menduga kau akan memilih Potter." seru Draco.

"Kurasa jika kau mempercayainya.. aku juga akan mempercayainya. Panggillah Potter. " kata Draco.

Hermione mencabut tongkatnya, ia menggumamkan mantra patronusnya. Seekor berang-berang astral muncul dari ujung tongkatnya. berang-berang itu berlarian mengelilingi Hermione, kemudian mengelilingi Draco, setelah itu ia berlari menjauh dan menghilang dalam kegelapan malam.

"Aku sudah mengirimkan patronus kepada Harry, semoga ia cepat menerima pesanku." jelas Hermione.

Draco mengangguk, mereka hanya menunggu dalam keheningan yang canggung.

Tak beberapa lama, terdengar suara pop lirih tak jauh dari tempat mereka berdiri.

"Harry! Wow, kau cukup cepat!" seru Hermione pada Harry.

"Ya, kebetulan aku baru akan keluar kantor saat kau mengirimiku patronus. Jadi apa sesuatu yang penting itu?" Harry melihat keberadaan Draco, dan mengangguk padanya. Draco membalas anggukan Harry.

Granger & Malfoy (Dramione Fanfiction)Where stories live. Discover now