chapter 2-sang pewaris

1.6K 130 2
                                    

"dimana ini?" ucap Noran.

Noran memandang sekelilingnya. sebuah ruangan besar dan tinggi yang di penuhi bata merah.

selain itu, terdapat sebuah patung yang cukup besar di salah satu dinding bata. patung seorang pria, penampilannya penuh dengan kharisma, di sekitar tubuhnya, terlilit semacam kain mewah dan mahal.

terlihat juga mahkota kecil di atas kepalanya, mirip seperti patung seorang raja.

step step step...

suara langkah kaki terdengar dari luar ruangan, beberapa bayangan terlihat di lantai ruangan.

dua pria berpakaian serupa berjalan, dengan tombak panjang dan perisai bulat di tangannya. penampilan mereka sama seperti prajurit abad pertengahan.

bruukk...

"hormat tuan!" ucap keduanya serempak.

keduanya berlutut dengan perisai sebagai tumpuan dan tombak di tegakkan.

"tuan?" gumam Noran.

Noran bingung dengan ucapan kedua pria di hadapannya. memanggilnya tuan dan berlutut di hadapannya, sungguh hal yang membibgungkan baginya.

tak lama, suara langkah kaki kembali terdengar. menampilkan sosok pria tua yang penuh dengan keagungan dan kebijaksanaan.

rambut putih panjang, pakaian yang putih sepenuhnya dan aksara di dahinya. dirinya melakukan hal yang sama dengan kedua pria ssbelumnya, berlutut dan memberi hormat.

"hormat tuan!" ucapnya.

"tunggu, siapa kalian?" tanya Noran.

dirinya baru saja tiba di dunia yang aneh ini, dan sekarang ia sudah dipanggil tuan oleh 3 orang berpakaian aneh.

"kami adalah pengikut setia tuan." jawab si pria tua.

si pria tua perlahan bangkit, dan berjalan mendekat ke arah Noran. dengan senyum di wajahnya, ia berbicara.

"apakah tuan bingung, apa yang sebenarnya terjadi dengan tuan saat ini?" tanya si pria tua.

Noran mengangguk dan menjawab,

"ya, apa yang sebenarnya terjadi denganku?" tanya Noran.

pria itu tersenyum lagi, berjalan mendekat ke arah patung yang di terangi beberapa lilin dan obor.

"apakah tuan mengalami hal yang tidak masuk akal?" tanya si pria tua.

Noran terkejut mendengar perkataan pria itu, bagaimana ia bisa menebaknya? begitulah yang ia pikirkan.

"ya, aku mengalami hal yang tidak masuk akal." ucap Noran.

"itu karena takdir tuan." ucap si pria tua.

"takdir?" tanya Noran.

"ya, takdir. ikutlah bersama kami tuan, dan kami akan menjelaskannya di sana." ucap si pria tua.

ketiga pria itu berjalan keluar dari ruangan ini. Noran merasa sedikit curiga, namun ia tetap mrngikuti ketiganya.

disaat ia turun, ia sungguh terkejut. ia batu sadar jika dirinya saat ini berada di kuil yang besar.

saat ia melihat kebawah, ia terkejut. kuil ini memiliki area yang cukup luas, bangunan yang megah dan tembok besar yang mengelilinginya.

Kuil Bintang utara..

terluis jelas di pintu masuk kuil. kuil berdiri di atas puncak sebuah gunung, dengan kabut tebal yang menyelimuti, membuat kuil ini tersembunyi begitu baik.

archipelago : the lost kingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang