chapter 11-keributan di kedai

588 71 0
                                    

seperti yang di rencanakan, Mordor bersiap pergi menuju kedai, dirinya pergi bersama beberapa penjaga mansion.

kedai Soryu...

itulah nama yoko milik Noran, tulisan dari kayu yang di ukir, nampak sederhana memang, namun banyak pembeli yang berkerumun di sekitaran toko.

"minggir! benteng naga ingin lewat!" teriak si kusir kereta.

kereta kuda mewah, berwarna hitam, di belakangnya, tergambar simbol naga yang menjaga sebuah rumah.

diatas kereta, terbentang bendera naga berwarna hitam. itu adalah simbol dari benteng naga.

"awas, ada benteng naga!" teriak seorang pejalan kaki.

teriakan itu membuat banyak pejalan kaki menyingkir, takut menghambat rombongan dari benteng naga.

bahkan, beberapa kereta kuda terlihat menepi atau mempercepat laju mereka. hal ini membuat para pejalan kaki merasa penasaran.

"hei, mengapa benteng naga bergerak kali ini?" tanya seorang pejalan kaki.

"kamu belum tahu? aku dengar mereka hendak datang ke sebuah toko baru." ucap pejalan kaki lainnya.

setelah beberapa saat berjalan. kereta berhenti di depan toko, pintu kereta terbuka, terlihat seorang pria muda nan tampan turun dari kereta kuda.

pakaian mewah dan mahal, itu adalah pemimpin dari benteng naga, Mordor.

"tuan, kita sudah sampai di toko ini." ucap Lori sembari membungkuk hormat.

"hm, pandu jalannya." ucap Mordor singkat.

dirinya memandang interior toko, semua yang ada terlihat seperti toko normal lainnya, tidak ada yang menarik.

"silahkan tuan duduk dulu." ucap Lori.

Mordor duduk di kursi, tatapan tajamnya terarah lurus ke dapur toko, melihat ada seseorang yang datang, Noran segera datang dan menyambutnya.

"selamat datang di kedai Soryu, ada yang bisa saya bantu tuan?" tanya Noran.

"panggil pemilik toko ini, tuan kami ingin bertemu." ucap Lori.

"maaf tuan, pemilik toko sedang sibuk tuan, apa tuan sudah memiliki janji?" tanya Noran.

"janji?! kamu pikir drngan siapa kamu berhadapan?! tuan kami tidak perlu memiliki janji untuk bertemu dengan bosmu! dasar tidak tahu diri! cepat panggil tuanmu!" teriak Lori.

"maaf, tanpa janji, tuan tuan tidak di perbolehkan bertemu dengan tuan kami." jawab Noran.

"bocah tengik! cepat panggil tuanmu, sebelum kami meratakan tempat ini!" teriak Lori.

step step step..

sebuah suara langkah kaki terdengar, seorang pria berbaju serba hitam dan sebuah pedang besar di punggungnya muncul.

"Mordor, bisa kau suruh lalat itu diam?" ucapnya.

"Lujin, itu bukan urusanmu. kenapa kamu menggangguku?" tanya Mordor dengan tidak senang.

Lujin, si angin malam, pembunuh no 1 dari tentara bayaran pedang hitam, kekuatannya juga cukup tinggi, menurut rumor. ia mampu seimbang melawan Mordor.

"tuanku hanya tertarik dengan toko kecil ini. sebaiknya kalian jangan mengganggu, atau tuanku akan marah." ucapnya sembari duduk di sudut toko.

"hahaha, dua perwakilan dari kota semi, tak kusangka akan ada di toko kecil ini. sungguh menarik." ucap pria lainnya.

pria tua dengan pakaian mewah, penampilan yang berkharisma dan bijaksana. itu adalah si pria tua dari paviliun bangau emas, pak tua Bark juga masuk. dirinya di dampingi lusinan penjaga dari paviliun bangau emas.

archipelago : the lost kingDove le storie prendono vita. Scoprilo ora