chapter 15-ujian masuk akademi 3

1K 82 19
                                    

"mulai pertarungannya!" teriak Hugo.

di arena satu...

Ellen dan Reis bertarung dengan intens, seni beladiri tingkat menengah mereka adu di arena. ledakan ledakan energi terlihat dari pertarungan keduanya.

"nona muda Ronery! menyerahlah! aku akan berbaik hati membiarkan kamu turun dengan anggun." ucap Reis.

"humph! seorang tuan muda yang sombong, mana mungkin aku mundur di hadapanmu. itu akan mencoreng wajahku." ucap Ellen.

"dasar gsdis keras kepala, jika itu maumu, jangan salahkan aku jika bertindak kasar." ucap Reis.

Reis kembali merapal jurusnya, tangannya diliputi oleh api merah yang membara. membentuk sebuah burung api.

"burung api tingkat dua! elang api!" teriak Reis.

mata merah prkst terbentuk, mrmbrntuk elang dari api seluruhnya.

kiiaakkkk...

elang melesat dengan cepat ke arah Ellen, menerjang dan mrngancam mengoyaknya dengan paruh api yang tajam dan panas.

"mawar air!" ucap Ellen.

sebuah bunga mawar yang anggun dan indah muncul di hadapannya, biru jernih dari air, dan hawa dinginnya terasa hingga menembus kulit.

"mawar air! itu seni beladiri tingkat menengah dari kediaman Ronery!" ucap seorang pemuda.

"mawar air! jurus sakti yang digunakan oleh tuan Gars Ronery dalam peperangan di utara. menurut rumor, tuan Gars mampu mrmbunuh puluhan monster dengan satu serangan jurus ini!"

"luarbiasa! jurus yang kuat!"

diskusi tentang jurus Ellen terdengar di sekitaran arena satu. elang api di jerat olrh mawar air, sulur sulur air yang dingin memaksa api untuk mengecil.

kiaakkk...

elang api memberontak, meledakkan diri dari jeratan mawar air.

buuoomm...

asap putih mengepul dengan tebal di arena satu. kedua pemuda itu mengalami luka ringan karena ledakan.

"uhuk.. uhuk... mawar air, tak kusangka kamu sudah menguasainya..." ucap Reis.

"elang api... jurus tingkat dua dari lord kota, memang hebat." pikir Ellen.

"tapi, itu belum cukup untuk mengalahkanku!" teriak Reis.

Reis menyelimuti kedua tangannya dengan api yang ganas. membentuk zirah api hingga ke lengan atasnya.

Ellen menggertakkan giginya, merapal jurus mawar airnya lagi. kini, mawar air kembali muncul, sulur sulur air melesat mengejar Reis.

Reis mampu menghindarinya dengan kecepatannya. namun, sulur sulur yang mengejarnya terus bertambah jumlahnya.

hingga akhirnya, dua sulur mampu menangkapnya. dengan seluruh kekuatan yang tersisa, keduanya mengerahkan seluruh kekuatan mereka.

buuoomm...

ledakan!

asap putih membumbung tinggi, lebih tebal dari asap sebelumnnya. keduanys terlihat begitu kelelahan, seakan bisa roboh kapan saja.

"Hentikan! pertarungan ini seri!" ucap Lilia.

dirinya berdiri, dan melesat menuju Ellen, dirinya menopang Ellen yang bisa terjatuh kapan saja. sementara itu, Hugo memapah Reis ke tepi arena.

di arena dua...

Noran dan Guan berdiri berhadapan. keduanya berdiri dalam diam sembari menatap satu sama lain.

archipelago : the lost kingDonde viven las historias. Descúbrelo ahora