chapter 3-menjadi raja baru

1.2K 102 2
                                    

"apa? menjadi raja? apa yang kamu bicarakan?!" ucap Noran.

Noran merasa sedikit frustasi, baru saja ia mengetahui sejarah dirinya dari pria tua di hadapannya, namun sekarang ia harus menjadi raja.

'apa yang kalian pikirkan?! aku baru tahu sejarah diriku beberapa menit yang lalu. dan sekarang, kalian ingin aku menjadi raja?' gerutu Noran.

meski dirinya menyukai hal-hal yang berkaitan mistis dan misteri, namun kejadian di hadapannya begitu aneh.

"ya tuan, kami mohon tuan untuk membimbing kami di kerajaan Kalaya ini." ucap Rudra.

"kenapa aku harus menjadi raja?" tqnya Noran.

"itu karena tuan adalah pewaris darah dari raja sebelumnya, yang mulia Hermes." ucap Rudra.

Rudra berjalan mendekat ke arah Noran, dirinya memegang lengan kanan Noran dan menekannya dengan ibu jari dan telunjuk.

swing...

tenaga dalam ia alirkan ke lengan Noran, sebuah kerutan krbiruan perlahan muncul di atas telapak tangan Noran.

itu membentuk srmacam diagram, serupa dengan yang ada di buku. tanda dari pewaris tahta kerajaan Kalaya.

"ini adalah tanda dari pewaris tahta kerajaan yang resmi. tanpa tanda ini, siapapun rajanya, tidak akan pernah memiliki disposisi dan keagungan raja.

dan tuan, sebagai pemilik tanda ini, harus menjadi raja dan membimbing kerajaan ini agar berkembang dengan baik." ucap Rudra.

Noran terkejut melihat tanda di tangannya, setelah mendengar penjelasan dari Rudra, sebuah perasaan aneh kini muncul.

dirinya merasakan jika apa yang di katakan Rudra sepenuhnya benar. perlahan, Noran menganggukkan kepalanya.

"baiklah, aku akan melakukannya, namun, aku tidak berjanji aku bisa menepatinya." ucap Noran.

"itu sudah cukup tuan, sampai kapanpun, kami akan selalu berada di sisi tuan." ucap Rudra.

Noran berjalan keluar dari pondok kayu, terlihat para prajurit, yang berjumlah sekitar 50 orang berbaris rapi.

ketika melihat Noran, mereka berlutut dan berpegangan pada tombak yang tegak dan perisai bulat di tangan mereka.

"hormat kami tuan! kesetiaan penuh kami hanya untukmu!" ucap para prajurit serempak.

Noran mengangguk, dirinya kembali berjalan dan memandang langit biru yang indah.

udara yang begitu menyegarkan dan bersih, di bumi, hanya sedikit tempat yang sama seperti tempat ini.

"menjadi seorang raja? aku tidak yakin jika aku akan mampu..." ucap Noran dengan lirih.

dirinya duduk di atas sebuah batu dan memandang langit dengan tangan menutupi teriknya matahari.

swush...

sebuah suara kelebatan terdengar, itu adalah Rudra, dirinya berdiri di belakang Noran dengan tegap.

"saya yakin tuan akan mampu." ucap Rudra.

"apa yang kamu yakini? aku hanya manusia biasa sebelumnya, tidak ada satupun sifat raja yang agung berada padaku." ucap Noran.

selama ini, dirinya hanya hidup seperti remaja pria kebanyakan, hanya sedikit perbedaan kecil yang dimilikinya.

"selalu ada sisi spesial dalam setiap orang, tuan." ucap Noran.

"kamu mempercayainya?" tanya Noran.

"ya, saya mempercayainya tuan." jawab Rudra.

"pemikiranmu naif, kebanyakan manusia memiliki sifat dan temperamen yang sama. hanya sedikit yang memiliki sifat spesial." ucap Noran.

archipelago : the lost kingWhere stories live. Discover now