09 » Other's View

718 46 24
                                    

Perjalanan pulang ke Konoha ku lalui dengan mood yang sangat-sangat buruk.

Pertama, itu karena Haku mencuri ciuman paling paling pertama ku tanpa izin. Kedua, Kakashi menjadi menyebalkan karena hal itu. Ketiga, Sasuke memutuskan bahwa aku dengan cepat menjadi feminime dan menerima gender ku yang sekarang (padahal aku memang dari dulu adalah seorang perempuan). Dan keempat, Sakura menjadi lebih menyebalkan dari yang biasanya.

Ini semua karena Haku! Karena bocah es itu! Dia mengambil ciuman yang aku jaga untuk pacar pertama ku kelak!

Ah, ngomong-ngomong tentang bocah es itu, aku jadi ingat tentang kotak yang dia berikan. Saat membukanya, aku menemukan sebuah gelang cantik yang terbuat dari es dan sebuah note kecil. Note itu mengatakan bahwa gelang ini adalah hadiah karena telah menyadarkannya arti hidup yang sebenarnya. Note itu juga mengatakan bahwa gelang ini tidak dapat rusak atau pecah selama Haku masih hidup di dunia ini.

Gelang itu sangat ber-estetika, kalian tahu? Berbentuk rantai yang lancip di kedua sisi nya dengan satu bandul berbentuk kristal es yang ditengahnya terdapat pusaran Uzumaki. Warna es dari gelang itu sangatlah cantik meskipun agak gelap, dan akan bersinar saat aku mengalirkan chakra ke gelang itu. Aww, bocah es itu benar-benar berbakat! Aku tidak pernah tahan jika melihat barang yang sangat ber-estetika jadi aku langsung memakainya di pergelangan tangan kiri ku.

"Akhirnya sampai juga!"

Aku mengalihkan pandanganku dari gelang ke gerbang Konoha begitu mendengar teriakan lega Sakura. Kami menunjukkan ID card kami dan langsung menuju ke gedung Hokage untuk melaporkan misi. Aku tahu kebiasaan Kakashi yang sering menunda laporan dari kehidupan ku dulu, maka dari itu aku menariknya secara paksa supaya dia tidak menunda-nunda.

"Ah, team 7." Sandaime menyambut dari balik mejanya dengan senyuman. "Kakashi sudah mengirim gulungan berisi apa yang terjadi pada kalian dalam misi. Harus ku akui, hal itu benar-benar tidak bertanggung jawab dari kalian bertiga."

Aku menelan ludah saat melihat ekspresi sandaime dari tersenyum menjadi sangat sangat datar dan serius.

"Kalian bisa saja menghadapi yang terburuk. Kalian seharusnya mengikuti protokol yang ada, bukannya mengambil keputusan seperti itu."

Aku melihat Sakura dan Sasuke yang berubah menjadi nervous. Kakashi terlihat malas seperti biasa, tapi aku yakin dia merasa sedikit tegang juga dibawah mata superior nya.

"Meski begitu, aku ucapkan selamat atas keberhasilan misi kalian. Aku memberi masing-masing member team 7 libur selama beberapa hari. Kalian bisa pergi dan mengambil pembayaran misi kalian."

Sakura dan Sasuke membungkuk pada sandaime dan keluar dari ruangan. Aku melihat Kakashi tidak bergerak dari tempatnya, tetap berdiri dan menatap lurus sandaime didepannya. Ah, pasti ingin melapor 'hal-hal' yang lain.

Aku membungkuk dan dengan cepat menyusul kedua teammates ku.

   

»Kakashi«

     

Kakashi menunggu beberapa saat setelah pintu di belakangnya tertutup.

"Aku yakin kau ingin melaporkan misi mu secara keseluruhan," kata sandaime-sama, asap mengepul dari rokoknya.

Kakashi mengangguk, lalu mulai melapor secara rinci tentang apa yang dialami team 7 selama misi di Negeri Ombak. Sandaime-sama mendengarkan dengan seksama, beberapa kali dahi nya berkerut mendengar cerita Kakashi.

To Be Naruto [DISCONTINUED]Where stories live. Discover now