Chapter 8

35.7K 1.1K 10
                                    


Malam pun berganti pagi.

Hari ini tidak seperti pagi biasanya di kediaman Houston, karena hari ini adalah hari kepulangan Tuan Houston dan istrinya Katherine, yang biasa dipanggil Nyonya Houston.

Seluruh pelayan bersiap-siap menggunakan pakaian yang rapi untuk menyambut kepulangan mereka. Begitupun dengan Lyra, Ia sudah bangun sejak pukul 5 pagi tadi untuk bersiap menyambut kedatangan ayah dan ibu mertuanya yang di perkirakan akan sampai pukul 7 pagi.

Lyra mengenakan gaun bewarna dusty pink dan rambutnya ia kuncir satu. Sedangkan Andrew menggunakan kemeja putih dengan jas berwarna biru gelap.

Mereka berdua terlihat sangat serasi. Para pelayan pun diam-diam memuji kecantikan dan ketampanan mereka.

Jam sudah menunjukan pukul 7 lewat 10 menit namun yang di tunggu belum juga sampai.
Andrew pun memutuskan untuk menelpon ayahnya. Saat Andrew hendak menelpon terdengar suara mobil datang dari luar.
Para pelayan kemudian berbaris dengan rapi untuk menyambut kedatangan Tuan dan Nyonya Houston.

Mobil terparkir tepat di depan rumah dekat pintu masuk. Lyra dan Andrew menunggu dari arah samping mobil.

Dengan sigap Pelayan membukakan pintu mobil. Setelah pintu terbuka Tuan dan Nyonya Houston pun keluar dari mobil dan langsung disapa oleh semua.

“Selamat datang kembali tuan dan nyonya besar.” Sapa Moris dan seluruh pelayan.

Tuan dan Nyonya Houston pun tersenyum kepada semua pelayan. Andrew dan Lyra mendekat untuk menyapa mereka.

“Ayah, ibu selamat datang, lama tak berjumpa.” Sapa Andrew sambil memeluk singkat ayah dan ibunya.

Lyra nampak sedikit gugup karena ini baru pertama kalinya Ia melihat mertuanya. Setelah Andrew selesai berpelukan Lyra pun menyapa mereka.

“A..ayah ibu selamat datang.” Sapa Lyra yang berada di belakang Andrew dengan senyuman.

Nyonya Houston melihat Lyra dan berjalan mendekatinya.

“Namamu Lyra kan?.” Tanya nyonya Houston sambil memegang pundak Lyra.

“Iya betul ibu.” Jawab Lyra.

“Seperti yang di katakan orang, kau memang sangat cantik. Tidak salah aku menikahimu dengan anakku Andrew.” Ucap Katherine memuji Lyra namun entah mengapa tatapannya agak sinis terhadap Lyra.

“Terima kasih, tapi aku tidak secantik itu.” Balas Lyra.

“Ayah ibu sebaiknya kita masuk ke dalam. Di luar cuacanya cukup dingin.” Ucap Andrew.

Tuan dan Nyonya Houston pun menyetujui perkataan Andrew dan akhirnya mereka masuk ke dalam rumah secara bersamaan diikuti para pelayan di belakangnya.

Moris tiba-tiba berjalan lebih cepat ke arah Tuan Houston dan menanyakan satu hal.

“Tuan dan nyonya pasti lelah setelah perjalanan jauh. Saya telah menyiapkan kamar untuk Anda istirahat. Beristirahatlah” Ucap Moris sambil menunduk sopan.

“Di pesawat aku hanya tidur, lagipula aku sudah terbiasa melakukan perjalanan jauh. Yah walaupun umurku sudah tidak muda lagi ha ha ha.” Ucap Tuan Houston sambil tertawa kecil.

“Aku juga tidak merasa lelah. Malahan aku tidak sabar ingin berbincang-bincang dengan anak dan menantuku ini. Oh ya Moris tolong siapkan hidangan beserta teh ke halaman belakang.” Perintah nyonya Houston kepada Moris.

“Baik akan segera saya siapkan.” Ucap  Moris dan langsung menuju dapur bersama beberapa pelayan lainnya.

Tuan dan nyonya Houston berjalan di depan Andrew dan Lyra. Tiba-tiba mulut Andrew mendekat ke telinga Lyra.

My Abnormal HusbandWhere stories live. Discover now