Chapter 20

29.7K 906 1
                                    


Siang sudah berganti malam. Kediaman keluarga Houston yang beberapa hari terakhir ini sepi, kini menjadi ramai kembali karena para pelayan sudah di tugaskan untuk bekerja oleh Katherine.

Terdengar suara deruan mobil Andrew memasuki kediaman keluarga Houston. Seperti biasa beberapa pelayan menunggu di depan pintu untuk menyambutnya.

"Selamat datang Tuan muda." Ucap pelayan tersebut saat Andrew memasuki rumah.

Andrew tidak menghiraukan mereka dan langsung berjalan menuju kamarnya untuk beristirahat.

Tak lama setelah Andrew sampai Tuan Houston pulang. Melihat para pelayan sudah kembali bekerja membuat Tuan Houston menghitung hari dari masa awal hukuman Lyra.

"Selamat datang Tuan besar." Sambut para pelayan.

"Bukankah ini masih hari ke 6 dari masa hukuman Lyra? Kenapa kalian sudah kembali bekerja?" Tanya Tuan Houston kepada Moris.

"Itu karena nona Lyra sedang di rawat di rumah sakit." Jawab Moris.

"Di rawat? Kenapa Ia bisa di rawat?. Tadi pagi aku lihat dia baik-baik?." Tanya Tuan Houston bingung.

Moris pun menceritakan kejadian tadi siang kepada tuan Houston secara detail. Tuan Houston mendengarkan dan sudah mengerti sekarang.
Ia merasa sedikit kasihan kepada Lyra, namun apa boleh buat semua ini juga terjadi karena kesalahan dari Lyra sendiri.

Makan malam sudah tersedia di meja makan. Tuan dan Nyonya Houston sudah menunggu Andrew di ruang makan untuk makan malam, namun Andrew belum juga turun dari kamarnya.

Karena makanan sudah hampir dingin akhirnya Katherine menyuruh salah satu pelayan bernama Rita untuk memanggil Andrew.

Rita pun segara naik ke atas menuju kamarnya Andrew. Rita mengetuk pintu dan memanggil Andrew beberapa kali.

Tok..tok..tok..

"Tuan Andrew, kau sedang apa di dalam? Tuan dan Nyonya Houston sudah menunggumu untuk makan malam." Ucap Rita sopan.

Andrew yang sedang berbaring di kasurnya merasa kesal karena istirahatnya di ganggu.
Andrew berjalan dengan cepat menuju pintu dan membukanya.

"Tidakkah kau tahu kalau kau sangat menggangguku? Pergilah aku sedang tidak ingin makan." Jawab Andrew ketus dan langsung menutup pintu dengan cukup keras.

"Oh maaf kalau saya sudah mengganggu tuan. Kalau begitu saya pergi dulu." Ucap Rita tanpa merasa terkejut dengan sikap Andrew karena sudah terbiasa mendapat perlakuan dingin darinya.

Pelayan itu turun ke bawah menuju ruang makan untuk memberitahukan Tuan dan Nyonya Houston kalau Andrew sedang tidak ingin makan.

"Tuan dan nyonya sepertinya tuan muda sedang beristirahat tadi dan katanya Ia tidak ingin makan." Ucap Rita.

"Anak itu kenapa lagi sih?. Kalau dia sakit bagaimana?." Ucap Katherine dengan kesal.

"Sudahlah biarkan saja dia. Mari kita makan sekarang." Ucap Tuan Houston yang berusaha menenangkan Katherine.

Akhirnya mereka pun makan malam hanya berdua tanpa di temani Andrew.

***

Andrew berusaha memejamkan matanya sejak tadi namun Ia tidak juga berhasil. Ia melihat langit-langit kamarnya yang terasa hampa. Ia melihat ke arah sofa yang biasa di tiduri oleh Lyra.

"Ada apa denganku? Kenapa aku tiba-tiba memikirkan wanita itu?" Tanya Andrew kepada dirinya sendiri.

Karena Andrew tidak bisa tidur juga, Ia pun memilih pergi ke ruang kerjanya untuk menyelesaikan beberapa dokumen dan berkas-berkas untuk beberapa hari ke depan.

•••

Jam sudah menunjukan pukul 1 malam, namun Andrew masih saja berkutik dengan dokumen, laptop dan berkas-berkas yang seharusnya untuk 3 hari ke depan. Katherine yang mendengar suara ketikan laptop dan suara kertas memutuskan untuk mendatangi ruang kerja Andrew.

'Apa anak itu belum tidur?' Ucap Katherine dalam hati.

Saat Katherine membuka pintu ruang kerja Andrew, Ia melihat Andrew sedang fokus pada dokumen, berkas-berkas dan juga laptopnya.

"Andrew kenapa kau belum tidur? Ini sudah sangat malam." Tanya Katherine kepada Andrew.

"Aku tidak bisa tidur." Jawab Andrew singkat dengan mata tetap fokus pada layar laptopnya.

"Apakah kau tidak bisa tidur karena memikirkan Lyra?" Tanya Katherine secara spontan.

Andrew yang tadi sedang mengetik tiba-tiba menghentikan aktivitasnya dan terdiam untuk beberapa saat.

Andrew pun menutup laptopnya dengan cukup kencang dan menatap tajam ibunya.

"Sudah ku bilang aku tidak akan pernah menyukai wanita semenjak mereka selalu mengkhianatiku. Begitu juga dengan Lyra, aku tidak akan pernah mencintainya sampai kapan pun juga, kau mengerti?" Ucap Andrew dengan sangat marah dan meninggalkan ibunya begitu saja.

"Kau ini, cobalah untuk melupakan masa lalumu." Teriak Katherine namun tidak di hiraukan oleh Andrew.

"Kita lihat saja Andrew, kalau kau tidak kunjung mencintai Lyra. Aku akan melakukan apapun agar kau  segera memberikanku cucu dan penerus keluarga Houston." Ucap Katherine pelan sambil tersenyum jahat.

***

Di rumah sakit.

Lyra yang tadi sedang tertidur tiba-tiba terbangun karena Ia merasakan perasaan yang tidak enak.

"Kenapa perasaan ini muncul? Apakah di sana ada yang sedang membicarakanku dan ingin berbuat sesuatu padaku?" Gumam Lyra cemas.
"Tidak tidak ini hanyalah perasaanku saja, mungkin." Ucap Lyra lalu mengambil segelas air yang ada di meja dan lansung meminumnya sampai habis.
Lyra mencoba kembali untuk tidur namun Ia tidak bisa.

"Kenapa aku tidak bisa tidur lagi? Menyebalkan, aku nyalahkan tv aja deh." Ucap Lyra.
Lyra pun mengambil remot yang ada di laci untuk menyalakan tv.

Setelah 20 menit Lyra menyalakan tv tiba-tiba Ia merasa rasa kantuknya mulai datang, Ia lalu mematikan TV dan kembali tertidur lelap.

To be continued
_________________

Jangan lupa tinggalkan jejak ya. Dengan vote dan komen.

Terima kasih. ^_^

My Abnormal Husbandحيث تعيش القصص. اكتشف الآن