Chapter 18

26.9K 901 3
                                    


Lyra berjalan menuju kamarnya dengan wajah lesu karena kelelahan seharian membersihkan rumah. Saat sampai di kamar, Lyra mendapati Andrew sedang mandi. Lalu Ia memutuskan menyiapkan baju untuknya dan juga untuk Andrew.

***
15 menit kemudian

Andrew menyudahi mandinya, dan memakai handuk putih untuk menutupi tubuh bagian bawahnya, hal itu membuat dada bidang dan perut sixpack Andrew terlihat.

Saat Andrew keluar dari kamar mandi, Ia melihat Lyra sedang tertidur di atas sofa dengan kaki yang masih berada di bawah.
Lalu Ia melihat satu setel baju untuk di pakai olehnya berada di atas kasur.

Andrew pun segera memakai baju yang sudah di siapkan dan setelah memakai baju Ia membangunkan Lyra untuk mandi.

"Hei bangun." Ucap Andrew sambil menggoyangkan kaki Lyra.

Lyra pun terbangun dari tidurnya.

"Oh kau sudah selesai." Ucap Lyra yang belum membuka mata sepenuhnya dan langsung duduk.
"Uh.. badanku terasa pegal semuanya." Ucap Lyra sambil menepuk-nepuk bahunya.

Andrew melihat Lyra dengan wajah tak peduli.

"Cepatlah mandi. Ibu dan ayah sudah menunggu kita." Perintah Andrew dan berjalan ke arah kasur untuk mengambil handphonenya.

"Ya ya baiklah." Jawab Lyra malas.

Lyra mandi selama 15 menit. Saat keluar dari kamar mandi Ia sudah mengenakan dress tidurnya yang bewarna pink muda.

Ia melihat Andrew sedang duduk di sofa sambil memainkan ponselnya.

"Kau sudah selesai mandinya?." Tanya Andrew namun tetap fokus kepada layar hapenya.

"Hm." Jawab Lyra singkat sambil memakai sandal rumahannya.

Andrew meletakan handphonenya di meja dan melihat Lyra serius.

"Ke mana kau tadi siang?" Tanya Andrew.

"Huftt." Lyra menghela napas.
"Aku ingin bertemu ayahku tadi, namun saat meminta izin kepada ibumu, ibumu tidak mengizinkannya. Maka dari itu aku kabur saja lewat jendela itu." Menunjuk ke arah jendela.

"Kau.. apa kau bodoh? Kau bisa saja terjatuh dan terluka parah. Kenapa kau nekat sekali hah?" Tanya Andrew yang tidak menyangka Lyra senekat itu.

"Aku hanya merindukan ayahku apa itu salah? Sudahlah aku sedang tidak ingin berdebat denganmu. Turunlah saja sendiri sana, aku tidak ingin makan." Ucap Lyra kesal sambil menyilangkan tangan dan juga memalingkan wajahnya.

"Tidak kau harus ikut makan. Ayo!." Pinta Andrew memaksa sambil menarik tangan Lyra.

"Sudah ku bilang aku tidak mau makan, kenapa sih kau ini." Tolak Lyra sambil berusaha melepaskan genggaman Andrew.

"Sudah ku bilang turuti permintaanku. Kau tidak mau kena hukuman oleh ku juga kan?"

"Yah! kau ini sama saja seperti ibumu." Ucap Lyra kesal.
"Ya sudah aku ikut makan tapi lepaskanlah tanganmu ini dariku."

Andrew pun melepas tangan Lyra begitu saja dan langsung turun ke bawah diikuti Lyra di belakangnya.

Lyra sangat kesal dengan sikap Andrew. Ia mengepalkan tangannya seolah-olah akan memukul Andrew. Andrew menyadarinya dan melihat Lyra, namun Lyra bersikap seolah tidak terjadi apa-apa.

'Huft hampir saja ketahuan.' Batin Lyra.

Sebenarnya Lyra memang merasa lapar karena belum makan seharian. Ia hanya meminum milkshake strawberry di L-A Cafe. Karena Lyra merasa kesal kepada Andrew Lyra mengurungkan niatnya untuk makan.

***

Ruang makan

Di ruang makan Tuan dan Nyonya Houston sudah menunggu Lyra dan Andrew. Lyra dan Andrew duduk bersebelahan. Karena tidak ada pelayan, Lyra lah yang menghidangkan makanan satu per satu.

Saat semua sudah terhidangkan mereka langsung menyantap makanannya. Tampak dari raut wajah mereka sangat menikmati hidangan malam ini, terlebih Andrew.

'Mengapa masakan wanita ini selalu saja sangat lezat?.' Batin Andrew.

"Masakanmu sangat lezat Lyra, aku menyukainya." Puji Tuan Houston.

"Menurutku juga masakanmu tidaklah buruk. Bagaimana denganmu Andrew?" Tanya Katherine kepada Andrew.

"Biasa saja." Ucap Andrew datar seolah tak peduli dan tetap menyantap makanannya kembali.

"Baguslah kalau kalian menyukai masakanku. Aku senang mendengarnya." Ucap Lyra dengan menampilkan senyumannya yang cantik. Meskipun Ia sedikit kesal dengan jawaban Andrew.

"Kathy, kudengar kau menghukum Lyra selama 1 minggu untuk mengurus rumah ini. Apakah itu tidak terlalu kejam? Bagaimana kalau Ia kelelahan dan sakit?" Tanya Tuan Houston kepada istrinya.

Katherine menaruh sendok yang sedang Ia pegang dan kemudian menatap Lyra.

"Hukuman Lyra akan terus berlanjut sampai 1 minggu ke depan apapun alasannya." Ucap Katherine tegas.

Tuan Houston memilih untuk tidak menyangkalnya. Lyra yang tadi sedikit berharap kembali murung karena hukumannya tidak diringankan juga. Mau tak mau Ia harus menerima hukumannya.

Setelah perkataan tegas dari Katherine tadi, tidak ada lagi perbincangan sampai makan malam selesai. Lyra merapikan semua peralatan makan dan segera mencucinya. Setelah semua rapi Lyra pergi menuju kamarnya.

***

Saat masuk kamar Lyra melihat Andrew yang masih bekerja menggunakan laptopnya. Ia tidak menghiraukannya dan langsung pergi ke kamar mandi untuk sikat gigi dan juga membasuh wajahnya.

Saat Lyra sedang menyikat giginya tiba-tiba.

Tok..tok..tok...

"Kau ini lama sekali sih! Cepatlah aku ingin ke kamar mandi juga" Ucap Andrew sambil menggedor pintu.

"Kau ini mengganggu saja. Baiklah baiklah aku akan segera keluar." Jawab Lyra dengan tidak terlalu jelas karena sikat gigi berada di mulutnya.

Setelah menyikat gigi dan juga membersihkan wajahnya Lyra pun keluar dari kamar mandi.

"Andrew aku sudah selesai.. eh dimana dia?" Tanya Lyra kepada dirinya sendiri karena Andrew tidak ada di kamarnya.

Tiba-tiba Andrew masuk ke dalam kamar dan melewati Lyra begitu saja.

"Kau darimana? Katanya mau ke kamar mandi?" Tanya Lyra bingung.

"Sudah ku bilang untuk cepat. Kenapa kau lama sekali sih?" Tanya Andrew kesal.

"Kau aja yang ga sabaran. Lalu kau tadi ke mana?" Tanya Lyra.

"Aku pergi menggunakan kamar mandi di kamar tamu." Ucap Andrew sedikit kesal dan kembali lagi ke kasurnya untuk menyelesaikan pekerjaannya yang hampir selesai.

"Oh.." Ucap Lyra.

Lyra kemudian mengambil selimut dari dalam lemari dan tidur di sofa seperti biasanya.

To be continued
_________________

Jangan lupa tinggalkan jejak ya. Dengan vote dan komen.

Terima kasih. ^_^

My Abnormal HusbandWhere stories live. Discover now