Chapter 55

15.1K 727 19
                                    


Lyra berdiri di dekat jendela kamarnya, matanya terus fokus kepada Andrew yang kini masih saja asyik untuk melanjutkan berenangnya. Pikiran Lyra melayang bebas dengan rasa sakit yang terus saja menetap di dalam hati. 'Apa dia tidak punya perasaan? Dia manusia kan, tapi kenapa dia tampak tidak memiliki rasa khawatir sedikit pun? Bagaimana dia bisa begitu tenang disaat seperti ini?' Tanya Lyra bertubi-tubi dalam hati.

Lyra benar-benar tidak habis pikir dengan sikap suaminya itu.

Tiba-tiba Lyra teringat Andrew mengatakan kalau Ia meletakkan ponsel milik Lyra di dalam laci.

"Ponselku?" Lyra mulai mencari keberadaan ponselnya membuka satu persatu laci meja milik Andrew dan ternyata itu ada di dalam laci baris ke dua.

"Ini dia." Lyra mengambil ponselnya dari dalam laci tersebut.

"Dia meletakan ponselku sejak 3 hari yang lalu di sini dan baru memberitahukanku tadi. Sigh.. yang benar saja." Kesal Lyra.

Lyra mulai menyalakan ponselnya yang dalam keadaan mati itu. "Semoga masih ada sisa dayanya, semoga masih ada." Ponsel menyala dan beruntunglah daya di ponsel itu masih tersisa cukup banyak.

"Yes.." Lyra senang melihatnya. "Aku akan menelpon ayah." Lyra mengetikan nomor ponsel yang tertuju langsung ke nomor pribadi ayahnya.

Percakapan di telepon

"Halo siapa ini?" Tanya Billy karena itu adalah nomor tidak di kenal.

"Ayah. Ini aku Lyra." Jelas Lyra.

"Lyra? Lyra benarkah ini kau?"

"Ayah bagaimana kabarmu? Apa kau baik?"

"Nak bagaimana ayah bisa baik di saat ayah sangat mengkhawatirkanmu. Kenapa ponselmu tidak aktif? Apa terjadi sesuatu?"

'Ponselku tidak aktif karena Andrew telah menghancurkannya. Dia memang benar-benar.'

"Ponselku tidak aktif karena aku menghilangkannya. Maaf ayah telah membuatmu khawatir."
'Maaf juga telah berbohong.' Ucap Lyra dalam hati.

"Oh begitu. Apa kabarmu baik Nak? Bagaimana dengan keluargamu? Mereka baik juga kan?"

'Kenapa ayah menanyakan pertanyaan seperti itu? Bukankah ayah tahu tentang masalah keluarga Houston? Atau.. tidak?'

"Apa ayah tidak mendengar berita tentang keluarga Houston?"

"Berita? Berita apa? Apa terjadi sesuatu?"

'Benarkah ini? Ayah tidak mengetahui apapun? Bagaimana bisa?'

"Nak?"

"Ah.. tidak ayah. Tidak ada apapun, ayah sedang di mana?" Tanya Lyra mengalihkan pembicaraan.

"Apa kau yakin?"

"Em. Ayah di mana sekarang?"

"Ayah sedang berada Inggris. Mungkin ayah akan mengunjungimu jika pekerjaan ayah sudah selesai. Kau masih berada di sini kan?"

"Ayah aku sudah tidak di Inggris, aku sekarang sudah berada di kediaman keluarga Houston."

"Benarkah? Kalau begitu ayah telat."

"Apa ayah akan lama di sana? Kapan ayah kembali?"

"Ayah masih belum tahu. Mungkin 1 atau 2 hari lagi."

'1 atau 2 hari? Berarti ayah bisa datang kepersidangan nanti dan secepatnya ayah mengetahui tentang keadaanku dan juga keluarga Houston. Jika ayah tidak tahu tentang masalah keluarga Houston, berarti ayah juga tidak tahu kalau sebentar lagi dia akan menjadi seorang kakek.'

My Abnormal HusbandWhere stories live. Discover now