Abang...ah..!!

28.5K 2.2K 95
                                    

Sumpah, Ara kesal sama anak tetangga samping rumah.

Maksudnya apa coba, nanya-nanya begituan? Kan malu sama bapak, sama ibu.

Lagian, siapa juga yang mau membuahinya?

Pacar aja nggak ada.
Apalagi suami.

Minta disantet emang bang Banyu!

Ini lagi, apa coba? Baru aja sampai di konternya, sudah ada pertunjukan. Tetangga toko sebelah juga udah pada ngumpul.

"Misi, misi."

Ara melesak masuk, dalam keramaian saat tak seorangpun menghiraukan kedatangannya. Desas-desus semakin menusuk telinganya.

Ketika berhasil menembus kerumunan, matanya membeliak. Ingin sekali mengubur pasangan di depannya. Dan, "Babi bencong. Lo mau bikin konter gue bangkrut?!" kalimat itu meluncur mulus dari bibir tipis Ara.

Datang tiba-tiba, dan melihat pemandangan itu memperburuk suasana hati gadis 26 tahun.

Tidak aneh sebenarnya. Karena pemandangan ini kerap terjadi satu bulan sekali.

Bisa dibilang, rutinitas yang dilakukan Amir dengan menyalahkan orang lain dan membuat sang Bos murka.

"Bubar! Kalian juga ngapain. Kalau kurang hiburan noh ke bioskop. Ngga ada duit, minta laki lo." tangan gadis itu mengibas dengan gerakan mengusir kerumunan.

"Dan lo berdua, masuk!"

Ara melenggang ke dalam konter. Ia masuk ke kamar tempat dirinya dan istirahat.

Mengatur deru nafas yang tak akan pernah normal dalam kondisi seperti ini, Ara menegak air mineral dalam botol.

"Gue nggak mau denger cerita Lo. Gue cuma mau lo berhenti aja. Ini ladang gue bukan tempat audisi!"

Amir menelan ludahnya. Ini bukan kali pertama ia dipecat, tapi tidak pernah ia terima.

Tangannya memegang erat lengan Novi----kekasihnya----yang datang ke konter pagi-pagi buta.

"Maaf Ra. Ini bukan seperti kemarin. Ini murni----"

"Jelas bukan! Karena yang ini lebih parah Mas!! Kamu main kan semalam?! Ibuk bilang kamu nggak pulang. Kamu main sama siapa?!"

Amir menahan tangan kekasihnya, yang memukulnya tanpa ampun.

"Kamu salah paham, Beb! Dengerin aku dulu."

"Salah paham gimana, hah?! Jelas-jelas kamu main semalam. Aku kurang apa, Mas?! Kamu udah lihat kan. Aku kurang apa?! Kamu bisa ajak aku main. Kenapa harus cewek itu?!"

Ara memijit kepalanya

Ini maksudnya apa?
Main apa?

Lagian terserah, Amir mau main apa juga bukan urusannya.

Elah..

Ini kenapa mereka jadi berantem di sini?

"Udah kalian pulang! Eneg gue lama-lama."

Kemudian, Ara menunjuk gadis yang diketahuinya memang kekasih Amir, "Lo juga, jadi cewek bodoh. Udah tau dia main, kenapa masih juga buntutin?!"

Amir tercengang.

Kenapa bos nya semakin mengompori?

"Ra---"

"Pulang! Gue mau cari nafkah. Sana kalau mau main!!"

Amir menyugar rambutnya. Frustasi pada kekasih juga Ara.

Tidak ada pilihan lain, Amir meninggalkan Konter Ara dengan menarik lengan sang kekasih.

Ranjang TetanggaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang