3#

557 57 8
                                    

Cahaya matahari kini sudah meredup tergantikan oleh sang bulan. Deru nafas kesunyian menyebar keseluruhan kota. Dunia mulai memejamkan matanya, melepaskan beban penat yang ia tompang sendirian.

Bulan indah menjadi hiasan langit yang ditemani bintang bintang kecil yang indah. Menyiratkan kebahagiaan dan kecerian tiada tara. Semua orang pasti senang melihat bulan dan bintang yang bersatu.

Tidak dengan si surai caramel yang berusaha meredam kepanikan serta dengup jantungnya yang selalu berdebar semenjak matahari menghilang. Setiap malam ia selalu ketakutan. Bukan takut dengan hal-hal horror yang mungkin tidak nyata, mungkin juga nyata. Ia ketakutan karena ada sesuatu yang menjanggal dipikirkan nya setiap malam. Tapi apa, dia saja tidak tau apa yang terjadi pada dirinya.

Dia tadi sehabis latihan Basket. Jadi pulangnya malam. Ia tau ia takut malam, tetapi ia tetap nekat. Ia harus melawan rasa takutnya itu. Tetapi tidak bisa. Ketakutan nya lebih besar dari menara Pisa. Sungguh ia lelah dengan dirinya saat ini. Ia berjalan melewati koridor sekolah sendirian. Masih ada beberapa siswa yang berlalu lalang karena habis latihan Basket atau dance.

Walaupun begitu ia merasa sepi. Ia terbiasa sepi di siang hari tapi dimalam hari ia seperti orang di kejar mantan. Kesetanan. Saat sampai di tangga, ia melihat pemuda bersurai Red lava yang ia temui tadi pagii. Dia nampak tersenyum ceria, menyisir poninya ke belakang dan memperlihatkan tanda bulan sabit nya yg berkilauan bagian berlian.

Si surai caramel ingin menyapa, tetapi takut jika kejadian tadi pagi terulang kembali. Tapi ia juga takut jika diam, jadi mau tidak mau ia harus memanggilnya.

"Hey! " Panggil nya.

Si surai red lava yang sedang menunggu seluruh anggota dance pulang merasa ada yg memanggilnya, ia pun menoleh, melihat si surai caramel yang berdiri 10 meter dari nya. Pandangan mereka kembali bertemu, tetapi tidak ada kejadian janggal seperti tadi pagi.

Si surai caramel menghampiri si surai red lava.

"Kau, yang tadi pagi ada di kelas IPA-1 kan? " Tanya si surai caramel.

"Iya! Kau yang dengan tidak sopan nya, membuka pintu kelas dan melihat ku kan? " Jawab si surai red lava.

"Maaf untuk itu. Tapi soal kejadian tadi pagi? " Si surai caramel kembali bertanya.

" Ya. Aku juga bingung! Bagaimana bisa itu terjadi? " Si surai red lava menanggapi.

"Ohh. Ngomong-ngomong siapa nama mu? " Si surai red lava.

"Aku Jaehyun. Jung Jaehyun! " Jawab si surai caramel memperkenalkan diri.

"Aku Lee Taeyong

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.

"Aku Lee Taeyong. Taeyong! Salam kenal! " Si surai red lava mengenalkan dirinya..

Oops! Ang larawang ito ay hindi sumusunod sa aming mga alituntunin sa nilalaman. Upang magpatuloy sa pag-publish, subukan itong alisin o mag-upload ng bago.
The Legend Of Vampire 2 [End]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon