5#

492 45 11
                                    

"Apa kau sudah selesai sarapan? " Tanya pemuda bersurai red lava.

"Sudah hyung! Ayo kita kerumah mu dan mengambil bukumu lalu berangkat sekolah. " Jawab pemuda bersurai caramel.

"Ne! "

"Kau tidak takut siang hyung? " Tanya si surai caramel.

"Jawaban nya sangat takut Jae. Siang seperti kutukan bagiku. Tapi setelah aku bertemu dirimu ntah bagaimana seluruh rasa takut itu luntur" Jawab si surai red lava.

"Sama hyung. Malam seakan kutukan bagiku tapi anugrah untuk mu, sedangkan siang adalah kutukan bagimu tapi anugrah untuk ku. Sesuai dengan tanda yang kita punya, seakan siang adalah Istana ku dan malam adalah singgasana mu. Mungkin kita memang ditakdirkan untuk saling melengkapi hyung. Setelah ini tinggal lah di rumah ku Taeyong hyung! Kau bulan ku, kau cahaya malam ku.. Kumohon! " Ucap Jaehyun.

"Aku tak tau harus bagaimana Jae, tapi ucapan mu benar, kau adalah mentari ku kau adalah kebahagiaan siang ku. Jika kau tidak keberatan aku tidak menolak" Jawab Taeyong.

"Baiklah nanti pulang sekolah kita beresin pakaian mu Ok" Jaehyun.

"Ok. Ayo berangkat sebelum terlambat" Taeyong.

Mereka berdua pun berangkat bersama. Sang malam dan sang siang kini bersatu dalam satu lingkup sekolah. Tapi bukannya sebelum malam dan sesudah siang itu senja? Tapi tidak ada senja diantara mereka berdua? Apakah senja itu akan hadir di tengah-tengah mereka? Atau tidak akan pernah ada.

Sesampainya disekolah, mereka menjadi pusat perhatian seluruh siswa-siswi yang ada disana. Mereka berdua mengacuhkan mereka, hingga ada seorang wanita yang berbicara.

"Ohhhh, jadi ini yang sering disebut singa sekolah dan Pangeran sekolah? Keliatan nya mereka akur banget ya, kaya orang pacaran. Ya gak guys? " Ucap si wanita yang mendapat jawaban 'ya' dari teman se geng nya.

"Wahhh, ada ya ternyata geng sirik sama orang lain? Udah sirik, murahan, lesbi pula! Cih, ngga ada moral banget lo" Sindir Taeyong.

"Maksud lo? " Tanya si wanita.

"Ya! Lo lesbi. Lo tadi bilang gue sama Taeyong hyung akur, dikira pacaran. Lah lo sama geng lo? Akurnya ngelebihin orang pacaran! Lo yg dibawah apa lo yg diatas? " Jaehyun.

Ujaran lugas Jaehyun sontak membuat wanita itu beserta gengnya mendapatkan tawaan dari seluruh siswa-siswi yang menonton. Sepertinya mereka tidak tau siapa yang mereka bully barusan.

"Kurang ajar lo ye! Gue berani jamin besok lo keluar dari sekolah ini. Awas lo" Ancam si wanita.

"Silahkan kalo bisa" Taeyong.

Kepala sekolah tidak akan berani mengeluarkan Taeyong dan Jaehyun karena mereka berdua yang membuat sekolah nya terpandang dan menjadi sekolah favorit di Korea Selatan. Jika Taeyong dan Jaehyun keluar dari sekolah itu, maka habis riwayat si kepala sekolah. Wanita tadi anak satu-satunya kepala sekolah.

Mereka berdua pun pergi ke kelas mereka. Saat sampai dikelas, Taeyong mendapatkan tatapan aneh dari teman sekelas nya.

"Ada apa? " Tanya Taeyong.

"Tae! Bukan apa-apa nih. Tapi,, apa lo gay? " Tanya salah satu temannya.

"Kok kalian pada ngomongin gitu? Ohh, karena gue berangkat bareng Jaehyun, terus kalian langsung ngatain gue gay gitu? Emang nggak boleh ya, kalo teman berangkat bareng? Sedangkan lo-lo pada sering naik bis bareng, naik motor bareng, naik mobil bareng, jalan bareng,, nggak ada tu yg bilang kalian gay atau lesbi. Kok giliran gue sama Jaehyun berangkat bareng kalian katain gay? Nggak ngotak banget sih kalian! " Ucap Taeyong.

The Legend Of Vampire 2 [End]Where stories live. Discover now