6#

432 45 30
                                    

Kakinya terayun menuruni anak tangga dengan perlahan, matanya melihat ke sekelilingnya memastikan tidak ada seorang pun yang melihat nya. Bukannya ingin kabur atau takut ketahuan mencuri, ia hanya masih gengsi untuk melihat hyung nya yg lain. Selama ini ia hanya keluar dengan berteleport, menghilang atau mengurung diri dikamar. Ia ingin melihat mereka lagi, mulai sedikit membuka hatinya untuk yang lain tetapi tidak menutup hatinya untuk orang yang selama ini ada di dalam jiwanya.

Orang yang selalu ada untuknya, orang yang menjadi bagian dari raganya. Mengingat orang itu membuatnya menjadi gundah lagi. Ia ingin kembali kekamar lagi tetap ia ingin melihat yang lain. Ia bosan terus-terusan berada dikamar, kadang di taman depan rumah, kadang di kebun belakang rumah, kadang di gudang, dan kadang di atap rumah. Ia ingin menjadi normal lagi tetapi kesedihan nya menghalangi pikiran nya.

Ia berhenti di ruang tamu. Melihat kakak tertuanya yang duduk di sofa dengan memegang sebuah buku. Ohh, album foto ternyata. Ia menarik nafasnya, menghembuskan perlahan berharap ia punya banyak keberanian untuk menyapa hyungnya. Seprti 8 tahun yang lalu sebelum semua ini terjadi. Ohh ayolah jangan mengingat nya lagi untuk kali ini saja. Ia kembali mengayunkan kakinya mendekati hyungnya. Ia berhenti tepat dibelakang hyung nya.

Sapa tidak ya?? -batinnya

Ia kembali menghirup nafas dalam-dalam lalu menghembuskan nya. Ayo semangat, kau pasti bisa.!!

"Hyung! " Akhirnya satu kata itu keluar dengan lancar dari mulutnya.

Orang yang ia sebut hyung tadi menoleh, memperlihatkan raut kagetnya, entahlah antara kaget senang bingung dan ia tidak tau dan tidak mau tau. Cukup ia tau itu hyung nya. Itu saja jangan lebih, karena sesuatu yg lebih tidak baik.

"Jungkook, kau--" Ucapan hyung nya terhenti.

"Ada apa? Aku aneh ya?? " Tanya Jungkook.

"Bu-bukan, ee, iya. Ahh, apa?? " Entah tiba-tiba hyungnya menjadi gagap seperti ini. Ia akui ia juga aneh, kemarin nggak normal alias gila sekarang waras.

"Yang gila kookie bukan Jungkook. Jungkook anti gila gila klep! " Ucap Jungkook.

Ok. Kita mengetahui 1 fakta menarik yaitu Jungkook tidak gila dan yang gila adalah Kookie. Apa kalian lupa kalau Jungkook punya 4 jiwa?? Bahkan author pun baru ingat sekarang. Abaikan.

"O-oh. Ada apa? " Tanya hyung nya. Kita panggil Jin. Tapi dia vampir bukan jin. Apaan sih??

"Nggak ada apa apa sih. Cuma ada hyung sama aku dan benda mati serta makhluk berbentuk gas disini! " Ucap Jungkook. Nyebelin emang.

"Maksud ku, ada apa kau memanggilku? " Jin.

"Laper~~" Ucap Jungkook dengan aegyo nya. Ternyata bayi kelinci ini lagi lapar.

"Salah siapa nggak mau makan? " Jin.

"Kookie.! " Jungkook.

"Tapi kookie dan kau sama. " Jin.

"Engga beda! " Jungkook.

Benar, ternyata Jungkook mau ngomong kalo ditanya dan hanya menjawab seperlunya saja.

"Baiklah. Mau makan apa? " Jin.

"Jajangmyeon, Bulgogi, yangmyeon, gogigui, dan satu makanan China sanbeiji. " Jungkook. Itu laper pa doyan? 

"Ok. Segera disiapkan. Kau tunggu di sini saja. " Jin.

"Ok " Jungkook.

Jin pun mulai meninggalkan ruang tamu menuju ke dapur untuk memasukkan apa yang adik bongsor nya inginkan. Sedangkan Jungkook, ia duduk di karpet, bermain dengan holly, yeontan, dan mickey. Sesekali ia akan duduk, kadang berbaring terlentang, kadang tengkurap mengayun-ayunkan kakinya. Benar-benar imut jika kalian membayangkan nya.

The Legend Of Vampire 2 [End]Where stories live. Discover now