22#

395 45 12
                                    

Sorot matahari mulai terbit dari timur. Cahaya terang mulai menelusup mancari celah agar dapat menyinari yang gelap. Jika cahaya bisa menerangi tempat gelap melalui lubang kecil, apakah cahaya bisa menerangi hati gelap dengan sinar yang besar? Nyatanya, kegelapan hati itu disebabkan oleh pemiliknya sendiri. Jika si pemilik hati tidak dapat mencerahkan hatinya kembali dan hanya berada di situasi yang sama, maka hati itu akan tetap gelap dan buta.

Jika kita tidak bisa tertawa dengan lelucon yang sama, mengapa kita menangis pada kesedihan yang sama? Apakah tidak lelah? Apakah tidak bosan? Jujur, semua air mata yang terbuang hanya karena seseorang yang sama sekali tidak perduli dengan kita, itu sama saja dengan menampung air di atas daun pisang. Sia-sia. Bangkit lah! Cari sesuatu yang baru dan kalian akan menemukan kebahagiaan baru.

Kalian pernah bilang bahwa yang datang pasti akan pergi kan? Jadi ikhlaskan yang pergi dan kita sambut yang akan datang. Bahkan kadang kita tidak tau bahwa kebahagiaan kita tersirat jelas didepan mata kita. Tapi kita buta dengan kesedihan mengingat perpisahan masa lalu. Ingat, dunia ini fana. Segala yang didalamnya juga fana. Lalu, untuk apa kita mempertahankan yg fana walaupun kita tahu pasti akan hilang juga?

Lepaskan, ikhlaskan, dan mulailah dengan yang kau miliki sekarang. Apabila kita menangisi masa lalu dgn penyesalan dan kekhawatiran buat masa depan, maka kita tidak mempunyai waktu untuk bersyukur di hari ini. Buat hidupmu sebahagia mungkin. Tetapi jangan mencoba tetap bahagia dengan hati yang menangis. Jika ingin menangis, menangislah. Jika ingin marah, marahlah. Jika ingin pergi, pergilah. Jangan terpaku pada kesedihan masa lalu, pastikan kekuatanmu terletak di masa depan. Dengan begitu kau akan tau betapa bahagianya hidup ini.

Kini pemuda bersurai gelap yang selalu terjebak di dalam masa lalunya sudah menyadari jika ia masih memiliki orang-orang yang menyayangi nya. Orang-orang yang siap melakukan apapun demi kebahagiaan nya. Ia sadar jika menangisi orang yang telah bahagia, malah akan menyakiti nya juga yang ditangisi. Jadi ia berusaha bangkit dan mencoba kembali menjadi dirinya lagi. Mencoba mensyukuri segala yang telah terjadi. Mengikhlaskan yang pergi dan menerima yg datang dengan senyuman terindah.

Ia bangkit dari duduknya. Berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Bahkan darah sisa pertempuran bertahun-tahun lamanya masih berbekas di baju dan wajahnya. Selesai mandi ia berusaha untuk meyakinkan dirinya bahwa ini waktu yang tepat untuk keluar dari masa lalu.

Tangan besarnya membuka pintu dengan perlahan. Matanya mencari seseorang yang mungkin berada di sekitar kamarnya. Tidak ada. Sepertinya mereka dibawah, atau pergi berburu darah. Kakinya pun melangkah keluar. Berjalan sembari melihat tempat yang ia tinggali 8 tahun ini. Benar-benar masih sama. Hanya warna cat nya yg berubah jadi lebih terang. Dulu berwarna merah gelap sekarang berwarna abu-abu.

Ia menuruni tangga yang cukup banyak karena kamarnya di lantai 4 dan ruang tamu di lantai bawah. Sesampainya di lantai bawah ia melihat siluet hyung nya yg sedang membersihkannya rumah. Walaupun mereka vampir tetapi mereka juga memerlukan alat manusia untuk kebutuhan lainnya. Ia juga melihat hyungnya yang lain sedang memasak. Ahh, ia merindukan masakan hyung nya.

Dengan keyakinan yang besar ia memanggil salah satu hyungnya yang sedang duduk di kursi tamu.

"Suho hyung! " Panggilannya.

Yang dipanggil pun menoleh ke belakang dan menatap yang memanggil dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Sehun! " Ucap Suho tidak percaya. Yang lainnya yang berkumpul di ruang tamu juga sama terkejutnya juga senang.

"Aku kembali" Ucap Sehun.

Sehun pun berjalan mendekat ke mereka semua yang disana. Disana ada Suho, Baekhyun, Chanyeol, Lay, Tao, Xiumin, Yoongi, Namjoon, Taehyung, Chen, dan Kai. Sedangkan yang masak adalah Jin dan Kyungsoo. Sebelum duduk ia sudah dipeluk duluan oleh Baekhyun.

The Legend Of Vampire 2 [End]Where stories live. Discover now