The Monster Inside

5.5K 336 119
                                    

Setelah mengetahui bahwa Boboiboy bersaudara sudah mulai bergerak menuju tempatnya, Retak'ka melangkahkan diri menuju ruangan dimana Gempa berada, untuk menemui sekaligus mempersiapkannya untuk bertarung. Ia yakin bahwa Gempa kini berada di bawah kontrolnya dan setelah itu akan mudah bagi Retak'ka untuk meluncurkan rencana yang selanjutnya yang telah ia susun.

Fang yang tepat berada disamping Retak'ka hanya mengikutinya sembari menunggu perintah yang harus ia lakukan selanjutnya.

Pintu ruangan sudah didepan mata. Retak'ka menyeringai lebar, merasa percaya diri bahwa semua yang ia rencanakan akan berjalan dengan lancar. Ia menatap Fang lalu memberinya perintah, "kau tunggulah didepan pintu kapal angkasa. Kita harus menyambut tamu spesial yang akan datang dengan memberi 'hadiah spesial' yang tentu akan mereka suka!"

Fang hanya mengangguk patuh dan melangkah pergi dari tempat itu.

Kini hanya Retak'ka saja yang ada. Ia pun memasukkan password pintu itu untuk membukanya. Dan pemandangan yang menyambut didepannya bukanlah pemandangan yang seperti ia pikir dan rencanakan.

Gempa tidak ada disana. Genangan darahnya terlihat dimana-mana namun dia tidak ada disana.

Retak'ka membelakakan matanya terkejut saat melihat hal tersebut. Gempa seharusnya tidak bisa terbebas dari dinding khusus itu yang sudah ia buat dan modifikasi dengan sistem yang sulit untuk dihancurkan. Namun yang terlihat malah dinding khusus itu terbelah menjadi dua dan Gempa tidak ada disana. Bonekanya sudah melarikan diri.

"Sial! Bagaimana bisa bedebah kecil itu melarikan diri dengan mudah?! Tidak bisa dibiarkan!"

Retak'ka mengaktifkan hologram dalam jam tangan khusus yang ia pakai dan menghubungi Fang yang kini sedang berjaga didepan pintu kapal angkasa.

"Fang! Tahanan kita telah kabur! Aku ingin kau segera selubungi kapal angkasa ini dengan kuasamu agar bedebah kecil itu tidak bisa kabur dengan mudah! Dia pasti tidak jauh dari sini. Jika kau menemukan dia, bawa bedebah itu menghadapku dengan paksa! Akan kubuat dia menyesal!"

"Baik, Retak'ka."

Panggilan pun disudahi. Retak'ka meninju dinding yang ada disampingnya dengan sangat keras hingga membuat dinding itu retak karena pelampiasan rasa kesal dan marahnya. Rencananya akan menjadi sangat kacau dan berantakan jika Gempa belum berada dibawah kontrolnya. Ia harus melakukan sesuatu.

"Bedebah kecil ya? Itu panggilan yang sedikit kasar, bukankah begitu Retak'ka?"

Retak'ka tersentak kaget saat mendengar suara itu. Ia memandang ke sekitar ruangan yang gelap itu namun tidak ada siapapun disana. Hal itu membuatnya menggeram marah.

"Kau! Bagaimana bisa kau melepaskan diri dengan mudah seperti itu?! Seharusnya kau sudah berada dibawah kontrol—-"

"Tanah tinggi!"

Tiba-tiba muncullah tanah dengan ujungnya yang runcing bergerak menuju Retak'ka yang tengah lengah dan tidak bisa menghindar. Tanah itu dengan cepat menghantam dan menusuk kedua telapak tangan Retak'ka juga kedua tumitnya hingga bisa terasa bahwa kini tulang tumitnya telah remuk dan hancur seketika karena serangan tanah tersebut. Dirinya terperangkap ke dinding dibelakangnya, masih dengan serangan tanah yang menahan tubuhnya agar tidak terjatuh ke lantai.

Puppet and String (Re-publish)Where stories live. Discover now