Chapter 6

2.3K 150 49
                                    


Semua karakter milik Masashi Kishimoto sensei
Thor cuma pinjam tanpa izin
Ide cerita asli milik thor
Jika ada ff yang ceritanya mirip, hanya kebetulan saja
Pair : tonefemnaru, sasufemnaru
Genre : romance
Sifat karakter berbeda dengan versi anime dan ooc
Cerita gaje, typo bertebaran

Happy reading



Shikamaru, Gaara dan Kiba saling mengedipkan mata. Sepertinya mereka hanya lalat pengganggu saja. Setelah kedatangan guru magang di sekolah mereka yang telah berganti pakaian. Saat ini Naruto hanya mengenakan mini dress floral dengan kardigan lengan panjang. Rambut pirangnya yang panjang hingga pinggang diurai karena sudah habis keramas. Wangi jeruk pula. Sungguh menggoda iman. Keberadaan ketiga pemuda tanggung itu serasa tidak dianggap oleh si pemilik kamar a.k.a Sasuke.

Syut. Tanpa sengaja rambut Naruto mengenai wajah Sasuke. Naruto tadi duduk di dekatnya.

"Ah, maaf, Suke. A..aku tidak sengaja," ujar Naruto. Ia malu sehingga ia berpindah tempat.

"Ti..tidak apa - apa," balas Sasuke. 'Rambut Naru - chan harum jeruk. Sangat menyegarkan...' batin Sasuke.

Naruto pun duduk berkumpul di antara ketiga murid tampannya. Sasuke terlihat kesal saat melihat Naruto duduk bersama ketiga temannya dan sangat akrab.

Sasuke pun turun dari tempat tidurnya untuk bergabung dengan ketiga temannya yang asyik memonopoli guru cantik pujaan hatinya.

Naruto bangkit dari duduknya untuk membantu Sasuke bangun.

"Aku bisa sendiri, Naruto," tolak Sasuke dengan nada dingin.

"Ma..maaf. Aku pikir.." gumam Naruto. Ia semakin merasa bersalah. Jika semalam kekasihnya tidak memukul Sasuke mungkin ia tidak akan sakit.

Sasuke pun duduk bersama ketiga temannya. Hanya membicarakan hal yang tak penting. Sedangkan Naruto, ia duduk sendiri di pojokan layaknya anak tiri. Mengapa demikian? Naruto merasa malu karena Kiba dan Gaara sedang membicarakan masalah bagi laki - laki. Hal mesum yang mengandung ehem ehem(thor kurang tahu ya). Jadilah Naruto yang hanya mahluk dengan gender berbeda memilih untuk mengasingkan diri.

Shikamaru menyadari sesuatu. "Sasuke, kami harus segera pulang," ujar Shikamaru. Ia melirik sepintas ke arah Naruto yang sedang memainkan ponselnya.

"Aku juga. Sudah sore soalnya," sambung Gaara. Bersiap untuk pulang.

"Eh? Bukannya..kita mau main sampai.." saat Kiba hendak melanjutkan bicaranya, Shikamaru mencubit tangan Kiba. Sontak Kiba diam dan patuh untuk pulang.

Naruto berdiri. "Eh? Kalian mau pulang?" tanya Naruto.

"Ya, sensei. Sudah hampir gelap. Lagipula kami tidak mau mengganggu Sasuke," jawab Shikamaru. '..dengan sensei. Sudah jelas Sasuke ingin berduaan dengan guru magang baru ini,' lanjut Shikamaru di dalam hatinya.

"Kami permisi," ucap Gaara dengan sopan kepada Naruto.

"Cepat sembuh ya, Sasuke! Para fansmu sangat cerewet menanyakan dirimu dan selalu bilang, Sasuke cepat sembuh!" ujar Kiba dengan maksud mengejek.

"Hn." jawaban khas Sasuke. Tak peduli dengan omongan Kiba.

Gaara, Shikamaru dan Kiba pun pamit. Mereka ke luar dari kamar Sasuke yang diikuti oleh Naruto. Sasuke hanya duduk di kursi belajarnya. Ia melihat sebuah buku yang berisi catatan pelajarannya hari ini. Ternyata Naruto telah menepati janjinya yakni menuliskan semua materi pelajaran Sasuke di buku catatan Naruto. Jadi Sasuke hanya menyalinnya saja. Gadis pirang itu sangat baik kepadanya. Malah terlalu baik sebagai tetangga dan juga guru magang serta kakak perempuannya di dunia maya.

Tetanggaku yang Manis (End) Où les histoires vivent. Découvrez maintenant