Chapter 11

1.7K 115 13
                                    

Semua karakter milik Masashi Kishimoto sensei
Ide cerita asli milik thor
Jika ada ff yang sama itu hanya kebetulan semata
Pair : sasufemnaru
Genre  : romance
Karakter di ff ini beda dengan versi anime dan manga terkadang ooc
Cerita gaje dan typo bertebaran












Happy reading







Langit nan biru bersih tanpa awan secerah suasana hati si pemuda bersurai raven dengan gaya rambut seperti ekor ayam dan memiliki paras tampan nyaris sempurna. Idola para gadis di sekolah dan juga komplek rumahnya. Ibu - ibu komplek juga suka padanya tetapi untuk dijadikan menantu putri mereka.

Kasur empuk yang biasanya menjadi tempat untuk tidur, bermain game dan chatting tapi sekarang menjadi tempat untuk menumpuk baju. Berbagai t-shirt, kemeja, sweater, celana panjang dan berbagai jenis pakaian laki - laki lainnya ada di atas kasur. Sasuke, pemuda itu sedang kebingungan dengan penampilannya. Baju apa yang harus ia pakai hari ini? Bingung dan kelabakan memilih pakaian. Baru kali ini ia merasakan hal demikian. Bagaimana tidak? Pemuda tampan berusia belasan itu akan kencan. Kencan pertama pula baginya. Karena selama 17 tahun hidup di dunia nyata ia tidak pernah melakukan yang namanya kencan dengan seorang gadis.

Sasuke masih kebingungan dengan pakaian yang akan ia pakai. Padahal sudah hampir 1 jam ia memilih pakaian. Tiba - tiba ada yang mengetuk pintu kamarnya.

Tok tok. "Sasuke, buka pintunya!" perintah sang ibu.

Sasuke pun membuka pintu. Ia masih memakai kaos singlet dan celana bokser.

"Suke?! Apa yang sedang kau lakukan? Kenapa berantakan begini?" tanya Mikoto tampak heran dan terkejut dengan keadaan kamar putra bungsunya yang berantakan. Biasanya tidak seperti itu.

"A..aku bingung, kaa san. Mau pake baju yang mana," sahut Sasuke sambil menggaruk tengkuk kepalanya yang tidak gatal.

Mikoto tersenyum seraya berkata, "kau mau kencan ya?"

Sasuke mengangguk malu. Sang ibu kembali tersenyum.

"Pakai baju yang membuatmu nyaman. Jangan berlebihan. Seorang gadis tidak suka laki - laki yang penampilannya berlebihan. Jadilah dirimu sendiri, Sasuke. Dia menyukaimu apa adanya kan?" ujar sang ibu sambil merapihkan baju Sasuke yang berantakan di atas tempat tidurnya.

Sasuke tersenyum mengerti maksud ibunya. Lalu ia mengambil beberapa kaos dan celana panjang juga sweater karena cuaca sedikit dingin.

"Memangnya kau mau kencan dengan siapa? Akhirnya putra bungsu tampan kaa san kencan juga," ucap Mikoto tersenyum bahagia.

"Dengan Naru chan, kaa san," jawab Sasuke senang.

"Eh? Naru chan Naruto chan tetangga sebelah kita?" tanya Mikoto tak percaya.

Sasuke mengangguk. "Ya. Naruto chan tetangga sebelah kita, kaa san. Apa kaa san mau melarangku? Tapi meskipun kaa san melarang, aku akan tetap berhubungan dengan Naruto," jawab Sasuke, serius.

Mikoto kembali tersenyum. Lalu ia mengusap rambut ayam putra bungsunya. "Kaa san tidak akan melarangmu malah kaa san mendukungmu. Setelah kau kenal dengan Naruto, putra bungsu kaa san menjadi hidup. Kaa san sangat senang dan bersyukur. Akhirnya putra bungsu kaa san mempunyai gadis idaman. Tapi, ingat, Sasuke. Naruto bukan gadis remaja. Dia sudah dewasa dan bekerja. Jadi jangan membebani gadis itu," ujar Mikoto menasehati putra bungsunya agar menjadi lebih dewasa.

"Kaa san tenang saja. Aku ini lelaki jantan. Setelah lulus SMA nanti aku akan kuliah sambil bekerja. Mungkin aku bisa bantu - bantu nii san di kantor," jawab Sasuke. Ia meyakinkan kepada ibunya jika ia serius dengan gadis pirang itu.

Tetanggaku yang Manis (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang