Chapter 18

1.5K 102 90
                                    

Semua karakter milik Masashi Kishimoto sensei
Thor cuma pinjam tanpa izin
Ide asli milik thor
Jika ada kesamaan cerita dengan fanfic lain itu hal yang tidak disengaja
Pair : sasufemnaru, itakarin
Genre : romance(cuma bisa bikin dengan genre ini)
Sifat karakter berbeda dengan versi anime jadi terkadang ooc dan aneh
Typo bertebaran dan cerita gaje











Happy reading







Sasuke sudah merasa lega karena telah memberitahukan keinginannya untuk mengikuti program akselerasi dan juga ia tanpa sengaja mengatakan kepada kedua orangtuanya jika ia telah berhubungan badan dengan tunangannya ketika sebelum menjalin hubungan serius. Bogem mentah menjadi hadiah dari sang ayah. Tapi Sasuke tidak menyesal telah melakukan perbuatan berdosa itu. Jika bisa ia ingin melakukannya lagi tapi ibunya dengan keras melarangnya.

'Ternyata Sasuke juga sama dengan kakaknya. Untung saja Naruto chan tidak hamil,' suara hati Mikoto. Ia hampir terkena hipertensi akibat ulah kedua putranya yang mesum seperti ayahnya.

'Kau memang putraku, Sasuke. Tou san bangga padamu. Kau dan kakau benar - benar mirip tou san. Hingga gadis yang kalian taksir mau menyerahkan mahkotanya.' Fugaku tertawa nista dalam hati. Sosok seorang ayah yang tak patut dicontoh.

"Naru, akhirnya tou san dan kaa san mengizinkanku untuk mengikuti program itu, " gumam Sasuke sambil berbaring di atas kasur empuknya. Ia mengirim pesan singkat kepada wanita pujaannya yang tinggal di sebelah rumahnya.

Tak lama, datang pesan masuk. Sasuke membuka pesan tersebut.

Nami Naru
Syukurlah Suke
Aku senang mendengarnya
Buka jendela dong

Sasuke langsung beranjak bangun dan membuka jendela kamarnya. Ia bisa melihat jika tunangannya sedang berdiri di balkon. Rambutnya yang setengah basah dan juga piyama berwarna jingga yang ia gunakan begitu memikat hati.

Pemandangan malam yang sangat indah. Bintang pun kalah dengan perempuan cantik yang ada di seberang rumahnya.

"Sasuke! " Sasuke yang sedang bengong karena kecantikan Naruto, sontak terkejut dengan panggilan dari wanita tersebut.

"Ada apa? Kau malah bengong dan diam saja? " tanya Naruto. Cemas.

Sasuke tersenyum. Ia berpikir jika dirinya mengikuti program akselerasi dan berada jauh dari rumah maka ia tidak akan mendapat pemandangan indah ibu.

Naruto memerhatikan wajah Sasuke yang terlihat bengkak dan memar. "Wa.. Wajahmu kenapa, Suke? Kau berkelahi? "

"Tidak. Tadi.. Aku sudah mengatakan semuanya pada tou san dan kaa san. Bahkan mengenai kejadian saat kita bercinta, " jelas Sasuke. Wajah Naruto merona lalu ia merasa bersalah. Karena saat ia mabuk, ia lah yang menggoda Sasuke terlebih dulu. Tapi kejadian yang kedua, mereka sama - sama bersalah karena melakukannya dalam keadaan sadar.

"Naru chan, kau sangat manis. Apa boleh aku menculikmu? " Sasuke tersenyum genit.

Blush. Naruto segera mengalihkan wajahnya. "Bodoh! Kau masih saja genit, Suke! " Wajah Naruto merona. Sasuke selalu bisa menggoda dirinya.

"Soalnya..malam ini Naru chan sangat berbeda. Apalagi tadi pagi. Kau terlalu cantik dan menawan. Aku tidak rela membiarkanmu bekerja di tempat kakakku yang penuh dengan pria hidung belang. Tahu gitu, aku akan mengikatmu di kamarku saja, " ujar Sasuke dengan polosnya.

Tetanggaku yang Manis (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang