Chap 10

1.7K 123 17
                                    

Semua karakter milik Masashi Kishimoto sensei
Thor cuma pinjam
Ide cerita asli milik thor
Jika ada yang sama itu kebetulan semata
Pair : tonefemnaru, sasufemnaru
Genre : romance
Sifat karakter terkadang ooc karena beda dengan versi anime
Cerita gaje dan typo bertebaran







Happy  reading











Sasuke menoleh ke samping dengan gerakan lambat. Sesosok gadis pirang yang selama ini tengah ia rindukan sedang memegangi payung dan berusaha memayungi Sasuke dari air hujan.

"Ka...kau?!" seru Sasuke. Ia sangat terkejut.

Tanpa pikir panjang Sasuke langsung memeluk sesosok gadis pirang yang sedang memayunginya hingga payung yang ia pegang terjatuh ke bawah. Sasuke tak hanya memeluk gadis itu tetapi mengangkat tubuhnya yang mungil seperti mengendong bayi.

"Sasuke, lepaskan! Kepala kita jadi kena hujan kan!" seru gadis pirang itu dengan wajah merona malu akibat diangkat oleh Sasuke.

"Gak! Takkan aku lepaskan! Aku takut kau pergi lagi, Naru chan dobe!" bantah Sasuke masih memeluk Naruto. Namun ekspresi wajahnya tiba - tiba berubah dari senang menjadi sedih.

"Jangan - jangan...kau kembali ke sini karena mau ngasih surat undangan?" tanya Sasuke sudah menurunkan Naruto dari pangkuannya.

Alis Naruto terangkat sebelah. Lalu sesaat kemudian ia mencubit lengan kekar Sasuke yang tertutupi sweater lengan panjangnya.

"Kenapa kau mencubitku, dobe?!" seru Sasuke tak terima dan kesal.

"Ish. Kau yang dobe! Kalau aku mau menikah, kenapa aku balik lagi ke sini? Gak biasanya Sasuke yang terkenal jenius jadi dobe begini," gumam Naruto. Mengambil payung yang terjatuh saat ia diangkat oleh Sasuke. Tapi Sasuke kembali memeluk Naruto. Ia tak peduli dengan barang belanjanya yang diletakan di bawah kakinya terkena tetesan air hujan. Lagipula cemilan itu masih berada di dalam bungkusnya jadi tidak akan basah.

"Aku jadi bodoh karena kamu, Naru chan. Kau pergi tanpa pamit padaku dan juga selama seminggu tak mengabariku. Ku pikir kau mau menikah dengan pria ubanan itu di kampung halamanmu, " jelas Sasuke sambil memeluk Naruto dengan erat. Mencium wangi jeruk dari ceruk leher sang gadis. Rasa rindu tak bisa bertemu selama 7 hari membuat pemuda tanggung itu menjadi hilang akal. Hanya dengan memeluk dan mencium wanginya sudah membuat perasaan Sasuke kembali normal. Juga pikiran warasnya yang sempat berpikir Naruto akan menikah dengan kekasihnya.

Naruto tak henti - hentinya tersenyum melihat bocah raksasa yang bertingkah seperti anak kecil.

"Aku akan menceritakan semuanya padamu. Jadi, ayo kita pulang! " ajak Naruto.

Sasuke pun melepaskan pelukannya. "Ok. Cerita ya pas sampai di rumah. Jangan gak! " seru Sasuke tampak menggemaskan di depan Naruto.

"Siap, pacar labilku! " jawab Naruto. Menutup payung karena hujan sudah reda. Ia juga menggandeng tangan Sasuke.

Blush. "Pa.. Pacar? " beo Sasuke. Ia tersipu dan juga terkejut karena gadis manis yang sedang berjalan di sampingnya mengatakan ia adalah pacarnya sambil menggandeng tangannya.

"Iya. Kita pacaran kan? Jangan pura - pura lupa! Ayo! Itachi nii pasti sudah lama menunggu cemilan yang sedang kau bawa, " jawab Naruto. Ia selalu memasang wajah tersenyum tapi Sasuke bisa merasakan ada kesedihan di balik senyuman manisnya itu. Ia akan menginterogasi gadis pirang itu setelah tiba di rumah nanti.

'Apa yang sedang kau pikirkan, Naru chan? Semoga Naru chan tak terpaksa menerimaku menjadi pacarnya, ' batin Sasuke. Ia merasa sedih.

Kedua sejoli yang kini resmi menjadi sepasang kekasih itu berjalan bergandengan tepatnya Naruto yang menggandeng tangan Sasuke berjalan dalam dinginnya malam Minggu yang dihiasi hujan gerimis.

Tetanggaku yang Manis (End) Where stories live. Discover now