Chapter 7

1.9K 142 89
                                    

Semua karakter milik Masashi Kishimoto sensei
Thor cuma pinjam tanpa izin
Ide cerita asli milik thor
Jika ada ff yang ceritanya mirip, hanya kebetulan saja
Pair : tonefemnaru, sasufemnaru
Genre : romance
Sifat karakter berbeda dengan versi anime dan ooc
Cerita gaje, typo bertebaran

Happy reading

Seperti biasa, teriakan para siswi yang menyebutkan nama seorang siswa tertampan di Konoha High School selalu terdengar. Sang idola tidak peduli. Ia berjalan santai. Ekspresi wajahnya juga datar bak dinding kamarnya. Yang putih, polos, bersih dan datar. Wajah sang idola juga begitu. Sangat sempurna dan disebut mahluk Tuhan paling seksi ralat paling tampan sefanfic yang pernah thor buat.

Uchiha Sasuke, nama mahluk tertampan sekota Konoha. Berjalan dengan santai tak memedulikan kiri kanan. Hanya menatap dan melangkah ke depan. Tiba - tiba sesosok gadis memeluknya dari belakang.

"Sasuke - kun, tolong terima perasaanku. Aku mohon. Aku sudah tidak kuat menahan perasaanku lagi," ujar gadis tersebut sambil berlinang air mata.

Set. Sasuke melepas paksa pelukan gadis tersebut. Tanpa memedulikan perkataan dan permohonan sang gadis, Sasuke kembali melangkahkan kaki panjangnya ke depan.

"Sasuke - kun! Tunggu!" teriak gadis itu. Ia merasa kesal karena tak pernah dipedulikan oleh Sasuke. Ia pun mengikuti Sasuke sampai ke depan ruang kelasnya.

"Sasuke - kun!" bentak gadis itu. Menghalangi jalan masuk ke kelas.

Sasuke menatap tajam kepadanya. Ia sudah lelah dikejar oleh gadis murahan yang mengaku cinta mati tapi rela dicicipi oleh pria lain. Sasuke bukannya cemburu, tapi ia muak dengan sikap Sakura, gadis yang selalu mengejarnya tanpa henti. Pada akhirnya Sakura malah melakukan sesuatu yang tak pantas dilakukan oleh pelajar SMA dengan lawan jenisnya.

"Tunggu, Sasuke - kun!" seru Sakura tak mau menyerah. "Aku ingin bicara," tambahnya.

Sasuke tetap tak mengindahkannya. Ia malah hendak mendorong Sakura sebelum seseorang menahan tangannya.

"Sasuke, jangan kasar begitu sama perempuan. Ibumu dan aku juga perempuan lho," ucap seseorang.

Sasuke menoleh ke belakang. Sesosok gadis manis nan mungil tengah tersenyum manis kepadanya. Sasuke kalah dengan senyuman manis itu. Ia pun diam.

"Nah, Haruno san. Kau kenapa? Ku lihat dari tadi Haruno san mengejar Sasuke terus. Apa ada sesuatu yang penting hingga kau mengejarnya ke mari sambil berlari di lorong? Haruno san lupa jika tidak boleh berlari di lorong?" tanya Naruto, guru magang yang baru dengan nada bicara yang berbeda, terdengar bijak dan dewasa. Ia menarik tangan Sasuke agar mau mendengar apa yang Sakura katakan.

"Cepat katakan!" perintah Sasuke kepada Sakura dengan nada dingin dan tatapan tajam tanda tidak suka.

"A..aku tidak suka Sasuke - kun dekat dengan gadis murahan macam Namikaze - san! Dia.." jawab Sakura sambil menunjuk dengan jari telunjuk kirinya ke arah Naruto yang tidak tahu apa - apa. "..dia wanita murahan yang udah tua. Suka brondong dan juga gak pantas sama Sasuke - kun yang sempurna!" jawab Sakura dengan nada tinggi dan menusuk ke hati orang yang sedang ia hina.

"Sa..kura!!" bentak Sasuke hendak menampar Sakura tapi lagi - lagi Naruto menahannya.

"Haruno san, tolong jaga perkataanmu. Ini di sekolah, tempat mencari ilmu. Bukan tempat untuk mencari cinta. Dan juga..maaf saja. Saya memang sudah berumur dan lebih dewasa dari kalian tapi..Sakura. Tidak ada seorang perempuan manapun yang rela disebut perempuan murahan oleh seseorang yang jelas melakukan seks di bawah umur tanpa hubungan pernikahan," balas Naruto dengan nada dingin.

Tetanggaku yang Manis (End) Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora