Azmi mendapatkan kenaikan zabatan sebagai kepala gudang, ia harus bekerja lebih rajin. Karena memiliki tanggung jawab yang besar, namun Hancur ketika seseorang datang dan mengobrak abrik kehidupannya.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
NOVELET Atasan dan Bawahan ---------------------------------- part : 12.AWARD TO JESICA penulis : DANI BAKRIE ost : ST12 - P.U.S.P.A ---------------------------------------- HAPPY READING ----------------------------------------
"Aduhhh" Ungkapku.
Kris mendekati, lalu memasukan tanganku kemulutnya. Aku kaget melihatnya, Kris menatap ku sambil menyedot darahku. Aku hanya mampu tertegun dengan mata tak berkedip, Kris kamu baik sekali.
"Lukanya udah sedikit kering" Gumam Kris padaku.
"Makasih" Ungkapku pada Kris.
Aku pergi ke tempat kerjaku, gak jadi aku pergi ke toilet aja. Takutnya Kris ngeliatin dari mejanya. Didalam toilet aku denger seseorang sedang berbicara, bukan tentangku melainkan tentang Kris.
"Kasian ya si Kris" Ungkap seseorang didalam toilet.
Kasian?
Kenapa?
Ada apa dengan Kris, dia kan baik baik saja. Bahkan dia masih senyum padaku barusan. Dan mampu menyedot darahku malah.
"Walau sering senyum, kita gak tau kehidupan aslinya gimana..." Seru temannya yang 1 lagi.
"Tunangannya aku dengar udah nikah lagi sama pria lain, karena hamil duluan..." Ungkap seseorang kembali.
"Bukan, tunangannya mati bunuh diri. Tunangannya kan artis baru. Katanya gak kuat dibully gitu" Balas satu temannya lagi.
"Parahnya ku dengar si Kris jadi doyan lagi kayanya, soalnya deket deket aja ama bos Azmi" Gumam kedua pria itu dibilik toilet terpisah.
"Kalau pak Azminya mau mah gak apa apa, serasi juga...." Ungkap pria dibilik a.
Aku cocok...??? Wahhh nie orang saraf.
"Ia sihh, Pak Azmi juga kaya, kris juga kaya..." Ungkap pria dibilik B.
Kedua orang itu tak lama keluar dari bilik kamar mandi, wajahnya kaget melihatku berdiri menghadap cermin. Wajahnya tegang gak jelas, aku hanya diam aja. Berusaha menahan emosiku.
"Maaf pak, permisi" Ungkap kedua pria itu.
Aku menatap diriku dicermin, Jesica... Andai kamu masih denganku. Mungkin aku akan marah marah sekarang, tapi sekarang aku hanya diam. Seolah tak mampu untuk membentak kedua orang itu.
Aku keluar dari kamar mandi, Kris ada didepam pintu kamar mandi.
