Azmi mendapatkan kenaikan zabatan sebagai kepala gudang, ia harus bekerja lebih rajin. Karena memiliki tanggung jawab yang besar, namun Hancur ketika seseorang datang dan mengobrak abrik kehidupannya.
Kris terdiam... Aku pun sama halnya dengan Kris hanya terdiam. Aku melirik Kris dengan wajah tegang, Kris tiba tiba mengeluarkan suara...
"Mati deh aku" Ucapnya pelan.
Jesica sepertinya menahan perasaanya, ia pasti kecewa dan ingin menangis dengan kelakuan Kris.
"Aku cuman mau balikin ponsel kamu, ketinggalan Kris" Gumam Jesica.
Jesica lalu pergi dengan kata kata terahir...
"Aku balik Kris, Azmi" Ungkap Jesica dengan senyum yang seolah terasa sakit.
Aku melihat kepergian Jesica, Lain dengan Kris ia malah garuk garuk kepala. Seolah tak bersalah, padahal ini semua karena dia. Aku memang sedikit membenci Jesica, tapi gak tega juga lihat kaya gini.
"Kasian ya" Ungkap Kris menatap ku.
"Gara gara kamu tau" Balasku pada Kris.
Kris hanya senyum, entah apa maksudnya. Lalu memakan kacang mede yang gak tau dari mana itu kacang.
"Kejar gih itu pacar kamu" Seruku pada Kris dengan melirik pintu.
"Ogah, pacarku ada disini kok... Pacar orang kali tuh...." Ungkap Kris dengan duduk mendekat kearah ku.
"Kesana" Gumamku.
"Apanya?" Tanya Kris pura pura gak tau.
"Duduknya, entar ketauan lagi. Mau putus?" Tanyaku pada Kris.
"Aduhh... Sakit ya.... Backstreet kaya gini" Gumamnya mendesah seperti orang tertusuk.
"Enggak biasa aja" Jawabku.
"Padahal sepi loh, apa salahnya coba" Ungkap Kris.
"Ini kantor" Gumamku melotot.
"Iya ampun, deh ampun bosku" Gumam Kris.
Kris ahinya diam dan agak jauh, walau gak jauh banget. Kasian sebenarnya, dia ingin meluk aja susah. Kris pasti ingin kaya yang lain, yang sukanya berduaan. Tapi mau gimana hubungan kita kan gak kaya orang normal. Kami gay, dan kalau ketahuan ya pasti di pecat. Ini dunia real bukan drama.
---000---
Ketika pekerjaan selesai, Kris belum selesai. Sedikit lagi, jadi aku coba untuk menunggunya. Tak lama pekerjaannya ahirnya kelar juga. Lalu kami jalan ke tempat fingerfrint bareng....
"Lama amat perasaan kerja" Ungkapku agak kesal menunggu.
"Biar bisa lama lama bos" Seru Kris agak gak jelas.
