Azmi mendapatkan kenaikan zabatan sebagai kepala gudang, ia harus bekerja lebih rajin. Karena memiliki tanggung jawab yang besar, namun Hancur ketika seseorang datang dan mengobrak abrik kehidupannya.
Gak mungkin, ini pasti cuman rasa yang salah aja. Aku menggenggam tangan Kris.
"Gak usah berlebihan Kris" Ungkapku pada Kris.
Kris, dia juga gak berhenti. Dia menggenggam tanganku dengan erat, lalu menatapku dalam dalam.
"Bos ku, aku tau kamu juga suka aku iya kan. Please jangan sembunyiin rasa itu lagi" Seru Kris so tau amat ini anak.
"Aku serius ingin jadi kekasih mu bos ku" Gumam Kris lanjut padaku.
"Kris" Gumamku pelan.
Dia menembak ku diwarung nasi goreng, apa gak ada tempat lain selain disini untuk menembak ku.
"Apa perlu aku traktir semua orang disini, untuk membuktikan cintaku?" Tanya Kris padaku.
Emang punya uang?? So soan traktir orang. Tapi dia serius banget kayanya, tiba tiba Kris berdiri. Aduh dia pasti mau ngelakuin yang enggak enggak.
"Gak usah oke" Gumamku menarik Kris duduk lagi.
"Biar kamu tau gimana rasanya dicintai" Ungkap Kris ngotot padaku.
"Gak usah gitu oke, buang buang duit percuma...." Gumam ku pada Kris dengan makan.
"Hemmm jadi??" Tanya Kris menatapku.
"Apa?" Tanyaku.
"Bosku mau jadi pacarku?" Tanya Kris padaku.
Mungkin ada baiknya aku coba dulu kali ya ama Kris, toh aku juga gak ada hubungan ama siapa pun. Sama Jesica juga udah putus, dari pada hati kosong tak bertuan. Seenggaknya nie orang bisa bikin aku seneng juga.
"Oke, tapi" Ungkapku pada Kris yang senyum.
"Tapi apa?" Tanya Kris.
"Aku mau hubungan kita gak dipublikasikan..." Ungkapku pada Kris.
"Backstreet madsuknya??" Tanya Kris padaku.
"Iya" Jawabku.
"Kenapa?" Tanya Kris.
"Coba kamu bayangin kalau pak haikal tau, bisa dipecat kita berdua. Atau si Jesica bisa bisa dia makin benci sama aku lah..." Ungkapku pada Kris.
"Belum lagi orang orang kan belum terlalu awam ama cowo suka cowo" Ungkapku pada Kris.
"Iya juga sih, kamu bener banget deh ahhh ayangku..." Seru Kris padaku.
"Mangkanya kita backstreet dulu aja" Pintaku pada Kris.
