Azmi mendapatkan kenaikan zabatan sebagai kepala gudang, ia harus bekerja lebih rajin. Karena memiliki tanggung jawab yang besar, namun Hancur ketika seseorang datang dan mengobrak abrik kehidupannya.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
penulis : DANI BAKRIE ost : ST12 - P.U.S.P.A ---------------------------------------- “Dia playboy sekali Dia temen kita Ini untuk mu Bisa gak kita pacaran romantis Selamat tinggal Bagas
Never Say Goodbye SEGERA ------------------------------- HAPPY READING ----------------------------------------
Semua tuduhanku ternyata salah….
Salah besar….
‘Kris…’ Panggilku dalam hati.
“Kamu gak marah kan?” Tanya Kris padaku.
Aku hanya diam saja, tak percaya dengan semua yang aku lihat. Kris dia hanya menatap dua buah kuburan yang mulai ia bersihkan pelan pelan, ranting ranting I mulai singkirkan.
Apa yang dia pikirkan sekarang?
Hatiku seolah terbelah dua, melihat Kris seperti ini. Dia bukan pria urakan yang aku kenal ditempat kerja. Tapi dia seorang pria yang membutuhkan perhatian lebih, karena kedua orang yang ia cintai sudah lama menghilang.
Aku mengusap kedua air mataku yang mengalir dipipi. Aku jongkok dan menghampiri Kris.
“Untuk apa aku disini?” Tanyaku pada Kris.
“Aku kan tdi sudah sudah bilang, untuk perkenalan” Gumam Kris menatapku.
“Aku ingin kamu tau orang tuaku, dan orang tuaku tau kalau kamu calon masa depan ku” Lanjut Kris dengan sesekali menatap kuburan dan kearah ku.
“Sejak kapan mereka gak ada?” Tanyaku pada Kris.
Diam…
Kris hanya diam sejenak, seolah berfikir untuk cerita atau tidak. Aku juga diam, angin yang berhembus pelan bahkan bisa kurasakan. Suara kendaraan hany beberapa saja yang ku dengar.
Kris berdiri tiba tiba….
“Kamu gak asik ah…” Ungkapnya pada ku, membuat ku heran.
“Harusnya kamu seneng, kamu ketemu mertua kamu loh… kamu harusnya bangga…” Lanjut Kris menatap pepohonan.
Aku berdiri
Lalu
Kupeluk Kris dengan rasa iba dan kasian, awalnya Kris mengganggap ku bercanda saat menangis.
“Gak lucu ah, masa nangis. Marah dong kaya biasa nya… gimana sih kamu” Ungkap kris padaku.
“Yu…” Kris terdiam ketika mendengar suara tangisanku.
