MRBB|20

3.6K 115 5
                                    

"Habis dari mana kamu?" tanya Ratna ketika Nada baru saja hendak menutup kembali pintu rumah yang terbuka.

Pandangan Nada yang sebelumnya tertuju pada kenop pintu kini beralih ke mamanya yang menatap Nada marah.

"Nada habis ketemu sama Sherina, Ma," jawab Nada jujur. Jantungnya tiba-tiba berdegup kencang. Ia sudah bisa menebak apa yang terjadi selanjutnya.

"Bukankah Mama sudah pernah bilang sama kamu, jangan pernah ketemu lagi sama Sherina atau pun Mira?!" ucap Ratna tegas.

Nada menghirup oksigen di sekitarnya sebanyak mungkin lalu menghembuskannya secara perlahan. Selama ini, beginilah cara Nada menetralkan emosinya. Ratna memang selalu seperti ini, terkadang Nada juga tidak mengerti kenapa mamanya selalu melarangnya untuk bertemu dengan tante dan sepupunya itu.

"Iya, Nada inget kok soal itu, tapi kenapa Nada harus ngelakuin itu, Ma? Tolong jelasin alasannya sama Nada."

"Kamu tidak akan mengerti, yang jelas Mama ngelakuin ini semua karena Mama sayang sama kamu," jawaban Ratna masih sama seperti yang sebelum-sebelumnya.

"Nada tau, Ma, tanpa Mama katakan pun, Nada tau kalau Mama sayang sama Nada. Sayang banget malahan. Tapi, Mama gak perlu overprotektif kayak gini, toh selama ini Tante Mira dan Sherina selalu baik sama aku."

"Jangan membantah Nada!" bentak Ratna membuat Nada terkesiap, "kalau kamu juga sayang sama Mama, mulai sekarang kamu jauhi mereka!" lanjut Ratna, lalu ia melangkah masuk ke dalam kamarnya.

Ratna menutup pintu kamar dan menguncinya rapat-rapat, lalu ia mulai terisak. Jangan salahkan mengapa Ratna seperti ini, kabar yang didengarnya beberapa waktu lalu tak pelak membuatnya takut. Dia takut ada seseorang yang berusaha mengambil Nada darinya, sudah cukup Ratna merasakan bagaimana pedihnya ia kehilangan anak laki-lakinya, sekarang jangan sampai dia kehilangan Nada juga.

-MyRomantisBadBoy-

"Hai, lo orang yang nolongin gue waktu itu, kan?" ucap seorang cewek yang tiba-tiba menghampiri meja Erland beserta teman-temannya menyebabkan aktivitas mereka yang sedang bermain game terhenti.

"Hm, lo cewek yang hampir ketabrak mobil itu?"

"Iya. Gue gak nyangka bakalan ketemu lo lagi di sini. BTW, gue mau ngucapin terima kasih lagi ke elo karena lo udah nolongin gue," ucap Sherina basa-basi. "Oh iya, gue kan belum tau siapa nama lo." Sherina mengulurkan tangannya, berniat untuk mengajak Erland berkenalan, "Nama lo si—"

"Erland," jawab Erland singkat karena dia terlalu malas mendengar cewek yang berdiri di sampingnya ini mengoceh lebih panjang lagi. Begitulah Erland, terkadang dia hanya akan bersikap ramah kepada orang yang dia mau saja.

"Erland? Kok kayak gak asing, ya?" dahi Sherina mengernyit seolah dirinya sedang berusaha mengingat sesuatu. "Lo Erland, bocah laki-laki yang dulu sering datang ke panti asuhan Kasih Bunda sama nyokap lo itu, kan?" tebak Sherina.

Tebakan cewek asing di sampingnya ini sukses membuat Erland kebingungan, bagaimana dia bisa tau soal ini?

Sesaat kemudian pertanyaan Erland itu terjawab, "Erland masa lo gak ingat gue, sih? Ini gue Ina, teman masa kecil lo."

Seketika itu juga Erland teringat akan sosok gadis kecil yang dulu selalu bermain bersamanya setiap kali Erland berkunjung ke panti asuhan Kasih Bunda bersama Mamanya. Akan tetapi mereka berdua sudah sangat lama tidak bertemu, terakhir yang Erland ingat, dia bertemu Sherina beberapa hari sebelum mama Erland meninggal. Sejak saat itulah mereka hilang kontak, atau lebih tepatnya Erland-lah yang menghilang karena tidak pernah berkunjung lagi ke panti asuhan itu.

My Romantis Bad Boy [Lengkap] (tapi Masih Revisi)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang