Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
The lost of Innocence;chapter 12.
. . .
Happy reading . . .
~Throwback~
(kilas balik)
"Ah~ Ahjuma! tidak perlu" ucap Jimin menahan asisten rumah tangga yg hendak menyiapkan sarapan-nya.
"Tolong panggilkan istriku" ucap Jimin karna sedari tadi belum melihat Seulgi.
"Tuan, sejak tadi saya belum melihat nona Seulgi dimana-pun, Apa nona dikamar?"
"Tunggu. jadi Seulgi tidak ada didapur?" saat ia bangun pagi tadipun Seulgi tidak ada dikamar-nya.
flashback
Jimin membuka kedua obsidianya, pening & sakit terasa dikepala nya refleks menyentuh bagian tubuh yg ia rasa sakit.
Jimin terduduk saat merasakan benda yg ada dikening-nya, tangan namja itu membawa & ia melihat nya, Sebuah kain setengah kering.
Jimin melirik meja kecil yang ada disebelah tempat tidur terdapat sebuah wadah sedang berisikan air.
Namja itu ingat kemarin malam ia minum terlalu banyak & Jimin juga ingat ia sempat melihat Seulgi.
"Apa kemarin aku demam?" gumam-nya. Jadi dia mengompres demam ku, batin Jimin.
Mata Jimin menyusuri ruang itu tapi tidak ada Seulgi, pintu kaca kamar yg terbuka juga dapat menampakkan seluruh sudut kamar tidurnya termasuk disofa yg ia kira wanita itu masih tertidur disana.
Termasuk dikamar mandi tidak ada tanda-tanda Seulgi disana, Jimin pun memilih mandi.
end
"Jimin!!" Ny. Moon menghampiri cucu-nya itu. "Apa lagi yg kau lakukan?!" lirih-nya dengan nada kesal.
"Apa? Jimin-- Ny. Moon memberikan handphone-nya pada Jimin membuat namja itu terdiam.
Jimin membaca sebuah pesan dihandphone Halmeoni-nya itu.
"Jika tidak mau dia sekamar dengan-mu kau bisa bilang, aku tidak akan masalah. Tapi dengan mengusirnya darisini jangan menjadi tidak bertanggung jawab seperti ini Jimin, kalian harus tetap tinggal bersama"
Jimin terdiam, dalam pesan itu Seulgi meminta maaf pada Halmeoni-nya karna ia tidak bisa tinggal lagi dikediaman Park. Seulgi juga berpamitan, apa maksud-nya?
