TRUTH

3.7K 546 31
                                    

Ia menatap wajah sendu itu dalam tidurnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ia menatap wajah sendu itu dalam tidurnya. Disentuh nya tangan mulus itu dengan lembut. Rasa bersalah masih membuncah dalam dirinya. Mengapa bukan dia yang menyelamatkan ? Mengapa pujaan hatinya bisa sampai bernasib malang seperti ini ? Sungguh tak pantas rasanya ia bersanding dengannya.

"Eunggh-"

Perlahan mata lentik itu terbuka. Retinanya berusaha menyesuaikan dengan cahaya ruangan itu.

"Hei pelan pelan. Tenang saja"

Dirinya lumayan terkejut dengan kehadiran Jeno yang tiba tiba disampingnya. Tubuhnya kembali gemetar kala terlintas dimemorinya terakhir ia sadarkan diri. Satu isakan tak dapat dibendung, lepas begitu saja.

"Hei, tenang. Kau sudah aman oke ? Dia takkan bisa menyakitimu lagi"

Entah dorongan darimana Jeno memberikan dengan sukarela pelukannya itu. Terkejut untuk diri sendiri juga sudah lancang memeluk seseorang yang sudah memiliki pasangan---Tunangan lebih tepatnya. Tapi aneh nya (keberuntungan untuk Jeno) Renjun membalas pelukan itu dengan erat. Ia benamkan wajahnya pada ceruk leher Jeno.

"Hiks...Tolong...hiks...Tolong jaga aku... Hiks...Aku takut... Aku muak dengannya...hiks"

Jeno miris mendengarnya. Sebegitunya rasa sakit yang Renjun alami. Lalu mengapa ia menerima orang itu menjadi tunangan ? Apakah orang tua nya tidak tau ? Mungkin pertanyaan itu cukup disimpan dulu. Sekarang bukan kondisi yang baik untuk melemparkan pertanyaan pertanyaan itu.

"Hiks...Maafkan aku. Mungkin aku memang menjijikan. Orang sepertiku memang tak pantas diterima masyarakat.

Terima kasih sudah mau membantuku. Tapi aku tak pan-"

"TIDAK !"

Oke langkah yang salah diambil oleh seorang Jung Jeno. Mengatakannya dengan terlalu keras padahal jarak keduanya dekat. Ia hanya tidak mau pujaan hatinya ini terus merasa bersalah.

"Jangan salahkan dirimu terus menerus. Sungguh ini bukan salahmu. Masih ada yang mau menerima mu. Tak usah dengarkan perkataan mereka tapi dengarkan isi hati mu"

Padahal hanya perkataan sederhana tapi mampu membuat Renjun lebih tenang. Apakah ini yang dinamakan kekuatan cinta ?

Renjun masih tak bergeming dari posisinya. Jeno sepertinya yakin bahwa Renjun masih memiliki masalah dan mungkin ia bisa menanyakan pertanyaan yang ia simpan dibenaknya tadi.

"Mau bercerita dengan ku ?"

"Mau bercerita dengan ku ?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Me, Him, & Cat • (✓)Where stories live. Discover now