IS THIS TIME TO SAY GOODBYE ?

3.2K 450 22
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



"Bunda butuh berbicara dengan mu"

Jeno tidak tahu siapa wanita dihadapan Renjun yang membuat sang pujaan hati terlihat takut. Ia ingin ikut pembicaraan tapi ia tak tahu siapa itu dan permasalahan mereka.

"Tolong. Bunda mohon" lirih sang bunda dari Jaemin.

Renjun tampak menimang terlebih dahulu. Walaupun perlakuan putra dari Yoona yang sudah ia terima cukup menyakitkan tapi ia masih tetap memiliki hati nurani. Ia tentu tidak tega untuk menolak kepada seseorang yang berjasa baginya.

"Maaf menyela nyonya. Tapi ada urusan apa dengan Renjun ?" sela Jeno ditengah perbincangan.

Yoona menoleh pada si pemuda gagah. Ia tersenyum canggung lalu membungkuk kan badannya pada pemuda itu.

"Oh maafkan saya. Perkenalkan saya Choi Yoona. Ibu dari Choi Jaemin sekaligus calon mertua Renjun"

Baik Jeno maupun Renjun tersentak. Dari perkataan Yoona sudah jelas bulat keputusan mereka tentang pernikahan Jaemin dan Renjun yang tetap akan berlanjut. Keduanya tak pernah mengharapkan hal ini akan terjadi.

"Renjun, bunda tahu. Maafkan putra bunda. Bunda mohon agar kita dapat membicarakannya baik baik. Itu mengapa bunda kemari" mohon Yoona dengan mengenggam kedua tangan Renjun.

Renjun semakin tak tega melihat mata Yoona yang sudah berlinang air mata. Bagaimanapun wanita yang sudah ia anggap ibu nya sendiri sudah berjasa banyak padanya.

"Jeno, Renjun ? Ada apa ?" Minhyung mendatangi mereka dari ruangannya.

"Ah tidak apa apa hanya ada urusan Renjun dengan nyonya ini" jawab Jeno sesopan mungkin menutupi kegundahan di hatinya.

"Oh maaf nyonya. Dengan nyonya sia-"

"Dia ibuku. Mengapa ?"

"Choi Jaemin ! Jaga sikapmu"

"Maaf yah"

Tubuh Renjun ambruk dengan bergetar mengundang seluruh atensi kepadanya lalu segera menolong tubuh mungilnya.

"Menjauh...hiks...tolong pergi...kumohon...hiks" lirih Renjun.

Siwon langsung memberikan tatapan nyalang pada putranya yang langsung membuat si penerima bergidik ngeri seakan berkata 'Banyak yang perlu kau jelaskan Choi Jaemin'.

"Astaga. Renjun maafkan kami. Kami tak bermaksud membuatmu takut. Maafkan putra bunda. Kita bisa bicarakan ini bai-"

"Putra nyonya telah melakukan kekerasan pada lelaki ini. Dan kekerasan yang diterimanya bukan main main, hampir mendekati psikopat "

Hening tak ada yang berkutik. Rahang Jaemin mengeras mendengar penuturan dari Minhyung, sedang Siwon dan Yoona menatap Minhyung dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Kau..."

"Sayang. Benarkah begitu ?" lirih Choi pelan tak percaya.

PLAK !

Jaemin perlahan menyentuh pipi kirinya yang memerah serta rasa denyut nyeri.

"Kita kan bicarakan ini lagi Choi Jaemin. Bagaimana pun pernikahan ini takkan bisa dibatalkan mengingat waktu dan persiapan"

Selepas kepergian Tuan Choi Siwon tak ada yang mau berkutik. Tak percaya seorang Choi Siwon akan melakukan hal seperti itu ditempat umum. Tak berlangsung lama Jaemin menyusul nya dengan wajah masam.

"Maafkan kami Renjun. Ibu jamin ini takkan terulang lagi. Tapi tolong untuk kali ini saja, kita bicarakan lagi baik baik" jelas Yoona.

Nyonya Choi membantu Renjun untuk berjalan sebelum ia menatap kedua polisi itu yang tatapannya tersirat rasa khawatir pada menantu nya.

"Kalian tenang saja. Saya takkan membiarkan hal itu terulang lagi, saya bisa pastikan. Dan juga terima kasih telah menampung menantu ku, saya akan kirim biaya-"

"Tidak usah, nyonya. Kami ikhlas menampung Renjun kemari. Dan jika nyonya ataupun Renjun ingin berkunjung kemari kami sangat menerima nya".

Nyonya Choi tersanjung dengan keramahan polisi dikantor sana. Sangat ramah.

"Baiklah kalau begitu kami permisi. Terima kasih sekali lagi"

Renjun menatap mereka dengan tatapan tak rela. Berpisah dengan mereka begitu saja tanpa pamit atau salam perpisahan yang haru dulu.

"Hhh. Aku kehilangan bidadari ku"

Jeno sudah beranjak ke meja kerja nya lagi tanpa menghiraukan ucapan Minhyung. Tentu ia tak lupa dengan momen menyebalkan pujaan hati bersama sahabatnya semalam.

"Jeno, Minhyung. Kemana si mungil manis ?" tanya Yeri yang datang bersama Bongshik yang tertidur digendongannya.

"Nyonya Choi membawanya. Pernikahan mereka tidak bisa ditunda dan harus disegerakan" jawab Jeno tanpa mengalihkan pandangannya dari layar komputer.

"Kalian tidak mau menyusul nya ? Kalian tidak mau kan si psikopat itu berulah lagi ?"

Cukup lama Jeno dan Minhyung saling bertatap satu sama lain sebelum mereka pasrah hanya menghela nafas berat.











"Kuharap tidak"

Annyeong Yeoroboun

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Annyeong Yeoroboun...

Sekian dari ceritanya yaa...

Nungguin kelanjutan ceritanya ?

JANGAN LUPA
VOTE & COMMENT

Biar author nya makin semangat bikin ceritanya !!!

Me, Him, & Cat • (✓)Where stories live. Discover now