Kisah seorang mahasiswa yang dipertemukan dengan seorang pujaan hati oleh seekor kucing
📍 Update setiap Jumat
⚠️ BxB
⚠️ Sensitive Content
⚠️ Mature content include on it
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
"Tuan Choi Pesawat kloter pertama sudah lepas landas"
"Baik. Semua berjalan lancar ?"
"Sebenarnya kami tidak yakin memberangkatkan untuk kloter kedua. Seperti ada yang tidak beres dengan mesinnya"
"Apakah kerusakannya besar ?"
"Tidak terlalu besar"
"Baiklah tetap landaskan. Acara di Hong Kong tidak bisa kami tunda. Kita harus tepat waktu. Untuk jaga jaga pisahkan pesawat untuk saya dan istri saya"
"Baik tuan"
Renjun,
Jaga diri baik baik ya. Eomma, Appa dan Chenle Jisung akan pergi beberapa hari.
Semangat ujiannya ! Anak eomma pasti bisa.
Sayang eomma
•
Mata rubah itu terbuka perlahan. Mencoba menetralkan penglihatannya dengan sirat cahaya ruangan itu.
Ia nampak asing dengan ruangannya kini. Berwarna putih dan sangat bersih. Furnitur-furnitur yang indah juga berwarna putih, semuanya berwarna putih.
Ia menghadap ke kiri dimana terdapat jendela dengan pemandangan padang rumput yang asri. Sangat memanjakan mata.
Tak lupa makhluk yang memunggungi dirinya sedang menikmati pemandangan.
"Kau sudah bangun ?"
Renjun terkejut mendengar makhluk itu dapat berbicara jelas seperti layaknya manusia.
"Ka-Kau..."
"Kemari" ajak makhluk itu terdengar ramah. Renjun mendudukan dirinya disebelah makhluk berbulu tebal.
Hening. Tak ada yang membuka suara.
"Aku sudah mati ?"
Makhluk itu tertawa mendengar celotehan polos Renjun. Ia yakin bocah ini terlalu banyak menonton film dan membaca novel. Walau ya tidak sepenuhnya salah.
"Kenapa kau bisa mengatakan hal itu ?"
"Tempat ini seperti surga"
"Memang kau pernah berkunjung ke surga ?" kekeh makhluk berwujud kucing itu. Lawan bicara hanya diam tak menjawab. "Imajinasi mu sangat kuat". Renjun hanya tersenyum menanggapi hal itu.
"Jauhi Jaemin"
Lontaran makhluk itu terdengar aneh dan mencurigkan. Apa maksud dia ? Renjun bingung.
"Mengapa ?"
"Ia bukanlah orang yang tepat. Aku melihat aura negatif pada kedekatan kalian terutama dia"
