Have U Ever Been There...?

687 115 5
                                    

"Lu udah pernah ke sini, kak?" tanya Felix tepat saat mereka masuk ke dalam toko donat bernama Uri Hwang Bakery. Yap, toko donatnya Yunseong IPA-2.

"Udah, gua sekeluarga udah langganan lah istilahnya. Anak yang punya toko juga lagi deket sama Chaewon," jawab Yena sambil memilah donat, kembali lagi pake duitnya Felix.

Sementara cowok yang duitnya dipalakin Yena lagi itu terkaget-kaget bukan maen, kayak gak terima gituh mukanya. "Deket maksudnya lagi pdkt gituh???"

"Iya lah, kaget kan lu Chaewon bisa deket sama cowok. Tau sendiri dia susah akrab sama yang namanya cowok." Yena masih bingung memilah donat, gak nyadar ekspresi muka Felix udah berubah sedih.

Kayak, Felix yang 2 tahun belakangan ini lagi mencoba buat baik-baik ke Chaewon setelah dia sembuh aja sampe sekarang belum juga bisa sedeket itu sama Chaewon yang notabenenya kembaran sendiri. Ini cowok yang paling juga baru kenal Chaewon 6 bulan, udah dibilang deket.

Bukannya gimana, Felix merasa kalah sama si cowok ini yang bahkan bukan siapa-siapa, orang asing lah istilahnya. Setidakberharga itu kah Felix di mata kembarannya?

"Kayak gimana bocahnya?" tanya Felix setelah udah mengatur lagi perasaan dan ekspresinya.

Yena berhenti dari kegiatannya memilih donat, lalu menoleh ke belakang untuk ngeliat Felix. "Yha kayak cowok biasa. Kenapa emang?"

"Mastiin aja yang terbaik buat Chaewon trus jangan sampe macem-macem sama Chaewon," jawab Felix dengan tangannya dimasukin kantong dan bahu yang bergidik pelan, bisa Yena baca ada ekspresi gak enakin di mukanya.

"Lix," Yena berujar masih sambil megangin nampan isi beberapa donat yang udah dipilihnya. "Lu gak bakal ngelarang Chaewon kan?"

"Enggak lah, lagian gua siapanya Chaewon? Cuma sepupu kembar, gak lebih." Felix menggeleng tegas, tapi tetep aja Yena tau dari mukanya.

"Sabar, Lix. Sepupu kembar kan sama aja saudara, itu lebih dari si Yunseong yang 'mungkin' aja cuma pacar. Gimana pun juga, saudara lebih penting dari pacar," kata Yena pelan dengan alisnya yang naik-turun nyebelin, abis itu keliling toko lagi dah buat milih donat.

Kayaknya Felix pulang nanti duitnya udah abis duluan cuma buat jajanin Yena.

Mengangguk mengiyakan, Felix senyum walaupun masih kayak ada yang mengganjal. "Oh, namanya Yunseong. Dia anak yang punya toko ini? Sounds cool."

"Of course." Yena ikutan mengangguk, tepat dia udah berbalik badan pengen ke kasir tiba-tiba badannya berbalik lagi sampe hampir tabrakan sama Felix yang dibelakangnya. "Lix, mundur, Lix."

"Kenapa sih?" tanya Felix selagi badannya didorong Yena kebelakang. Pandangan Felix menuju ke depan dimana ada orang yang baru masuk toko donat itu. "Ada gebetan lu yak?"

"Iya bngst."

"eH BENERAN??" pekik Felix keras-keras gak tau kalau tebakannya bakal bener, malah bikin orang-orang menoleh ke arah mereka berdua termasuk si 'gebetan' ini. "Mas, ini Yena, katanya gebetan."

Kedengeran Felix meringis nahan sakit karena kakinya diinjek Yena gak pake perasaan. "Felix bngst, gak usah dipanggil juga."

"Yena?" panggil Jihoon, Yena walaupun lagi meringis akhirnya berbalik badan juga sambil senyum memaksakan. "Yeu, Marsupilami kenapa pake ngehindar segala sih."

AKH KENAPA HARUS KETEMU GEBETAN DARI SEKIAN BANYAKNYA MANUSIA DI TANAH AIR INI?!!

Makin ditekannya injekan kaki Felix, masih sambil senyum sok manis. "Kagak, siapa yang menghindar? Gua cuma mau meyakinkan Felix biar bayarin semua donat gua. Oh ya, kenalin ini Felix, sepupu sekaligus kembaran Chaewon."

JO YURIZ: Bukan KembarWhere stories live. Discover now