Pencarian

5.6K 767 100
                                    


Pencarian

Poseidon mengangguk paham. Dalam hati ia sama sekali tidak mengira bahwa Apollo akan sedekat itu, bahkan memperlakukan gadis lain seperti Artemis. Apollo yang ia kenal adalah pria yang tidak mudah menceritakan kehidupan pribadinya pada orang lain kecuali dia mempercayai orang tersebut dan gadis ini, adalah gadis kepercayaan Apollo setelah ibu dan saudari perempuannya.

Keheningan mulai menyelimuti keduanya. Poseidon maupun Cathyrene, sama-sama tidak ada yang mau membuka suara dan malah hanyut dalam pikiran masing-masing.

"Ini sudah malam, sebaiknya kau kembali."

Sial! Dia mengusirku?

"Jangan berpikir aku mengusirmu. Aku merasa lebih baik kau segera masuk sebelum ada yang menyadari keberadaanmu disini." seru Poseidon membuat Cathyrene membelalakan mata terkejut. Apa pria itu bisa membaca pikiran?

"Ada apa? Tatapan matamu terlihat kesal dan menujukkan ketidaksukaan."

Yeuh, baru sadar, kemana saja kemarin?

Helaan nafas terdengar keluar dari bibir Cathyrene. Dia sempat mengira Poseidon bisa membaca isi kepalanya namun ternyata dia hanya menebak saja.

"Oh my god, i feel so bad." gumam Cathyrene tak sadar.

"Apa?"

Seakan tersadar. Cathyrene segera mengigit bibirnya, "tidak, aku hanya asal bicara." bohong Cathyrene gelagapan.

Poseidon mengernyit heran. Sejak tadi Cathyrene selalu menggumamkan sesuatu yang tak dapat dia pahami sama sekali, "Dari tadi kau selalu bicara dengan bahasa aneh."

"Hm kau benar, ini sudah malam. Aku akan masuk sekarang." elak Cathyrene seraya melepaskan jubah milik sang dewa laut untuk dikembalikan kepada sang pemilik.

"Tidak perlu dikembalikan sekarang. Kau akan membutuhkannya."

Belum sempat Cathyrene bertanya. Poseidon telah mengambil langkah duluan melewati Cathyrene. Memberi isyarat mengantar gadis itu ke kuil.

Kali ini Cathyrene benar-benar dibuat binggung dengan sikap pria itu yang berubah drastis. Jika dulu Poseidon bersikap seakan membenci dirinya tapi kini, pria itu bertindak seperti ingin mencoba berdamai dengannya. Sebenarnya mana yang harus dia percayai?

"Aku bersungguh-sungguh. Mungkin aku keterlaluan berprilaku kepadamu selama ini. Mengenai kejadian itu, harusnya aku datang lebih cepat. Maafkan aku karena harus mengurus beberapa kekacauan yang disebabkan perubahan siklus perputaran angin Utara dan selatan."

"Hari itu aku sangat kecewa."

"Bencana alam ini menimbulkan banyak masalah dilaut, dan sampai sekarang belum ada yang bisa menghentikan kekacauan ini."

"Sebenarnya ada."

"Ada?" ulang Poseidon.

"Pertarungan antara Dewi Demeter dan Hades maka jalan keluarnya hanya ada pada Dewi Persephone." jawab Cathyrene menunduk, meraih ranting pohon didekat kakinya.

Cathyrene menunjukkan ranting pohon tersebut didepan Poseidon yang menatapnya binggung, "seperti ranting yang utuh ini. Jika dua orang membutuhkannya, maka,"

The Abandoned PrincessWhere stories live. Discover now