Cinq;

5.3K 672 23
                                    

Rembulan berganti dengan terbitnya mentari di ufuk timur, mingyu masih berkutat diantara tumpukan kertas dan buku-buku tebal mengenai legenda werewolf ras langka.

"Ugh-" mingyu memijat matanya yang lelah karena terlalu banyak membaca. Tidak terasa ia begadang semalaman untuk tetap mencari informasi yang menurutnya belum menemui titik terang.

"Istirahatlah sebentar, Tuan." ujar moonbin sembari menaruh secangkir teh hangat diatas meja.

"Apakah yang aku lakukan sudah benar?" mingyu bergumam pelan. menopang dagu pada kedua tangannya; bertanya kepada butlernya.

"Anda menyelamatkan seseorang bukan berarti anda lemah, Tuan."

"Begitukah?"

Mingyu meragukan dirinya sendiri. Ini seperti bukan dirinya; dikenal Kejam dan bengis sudah menjadi bagian dari dirinya sejak dulu. Apalagi ini pertama kalinya sang Alpha menyelamatkan seseorang yang tidak seharusnya ia lakukan.

"Saya percaya lelaki yang Anda selamatkan bukanlah orang yang punya niat jahat kepada kawanan kita, Anda sendiri pasti sudah mengetahuinya." Ucap halus moonbin.

Ia selalu mempercayakan apa yang mingyu lakukan, ini sebagai bukti bahwa moonbin memang setia kepada Alpha mingyu.

"Terima kasih, moonbin. Kau boleh keluar"

"Baik, Alpha" moonbin membungkuk sopan lalu melangkah keluar setelah membereskan bekas sarapan mingyu.

Mingyu mendesah ketika meregangkan badannya yang cukup kaku; menoleh ke arah jendela yang terbuka lebar "Aku kira hanya aku sendirian. Ternyata diluar sana, ada yang sama denganku." Bisiknya dengan nada sedikit senang.

🐺🐺🐺

Matahari sudah meninggi, sinar hangatnya menyinari hamparan pohon sakura yang terbentang luas di halaman belakang kastil. Saat ini wonwoo sedang diluar, terduduk manis dibangku taman. Membiarkan tubuhnya terkena semilirnya angin dipagi hari.

"Crys, setelah ini kita kemana? tidak mungkinkan kita berlama-lama disini?" Tanya wonwoo kepada serigalanya melalui mindlink. Luka disekujur tubuhnya sudah sembuh; ia hanya harus melepaskan perban yang melilit luka-lukanya.

"Kenapa kita tidak hidup disini saja? Dokter jun sungguh baik! Dia bahkan memberimu cookies enak setiap harinya." Ujar crystal senang sembari mengibaskan ekornya. Saat ini serigala putihnya terlihat senang, bagaimana tidak wonwoo benar-benar dimanjakan oleh dokter jun.

"Hushaku bahkan belum mengetahui nama Alpha yang menyelamatkan kita. Walaupun sangat tampan, ia sangatlah dingin ketika berbicara denganku. Apa setiap alpha seperti itu?" Tanya wonwoo dengan nada polosnya. Di pack lamanya, ia tidak pernah sekalipun keluar dari kastil; sekedar mengenal alpha dan beta lain pun tidak.

Crystal memutar matanya malas. "Jangan bilang kau lupa untuk bertanya namanya. Sungguh, kau tidak pernah berubah, won"

Wonwoo terkekeh saat crystal melirik tajam kearahnya. Hey, jangan salahkan dirinya jika ia lupa menanyakan nama sang Alpha.

Wajahnya membuat pikiran siapa saja blank seketika, wonwoo sudah merasakan sendiri.

"Jika kita tidak di ijinkan tinggal disini, mungkin kita harus bertahan hidup dihutan seperti rouge, crys" wonwoo meringis; menyebut kata rouge saja membuatnya merasa mual.

"Kenapa kita tidak kembali saja ke Light moon Pack. Aku rindu hamparan salju yang menyelimuti seluruh pack." Gumam crystal lirih. Serigala putih itu menolak kenyataan Light moon pack sudah runtuh.

Potrait of You ; meanie✨Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang