BAB 28 [Gagal]

25.5K 2.1K 482
                                    

Nah, kalau kemarin kemalaman, 

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Nah, kalau kemarin kemalaman, 

ini mungkin kepagian wkwkw

Maaf, ya, Happy Reading!

.

.

.

.

Sudah sekitar satu jam ketika bus akhirnya memasuki perbatasan menuju dataran tinggi. Lalu pelan-pelan menanjak menunjukkan kemiringan. Bus yang ditumpangi mereka akan menuju ketinggian sekitar 1628 meter dari permukaan laut. Semakin jauh dari dataran rendah, dan semakin dingin rasanya. Yumna bisa merasakan semilir angin yang menembus dari balik jendela menusuk-nusuk kulitnya. Belum lagi hawa dingin yang semakin terasa. Rasanya perut pun juga semakin mual.

Yumna sudah tidak bisa berpikir jernih. Keadaan di sekelilingnya sejak bus menancapkan gas terus saja ricuh. Tidak ada yang diam. Entah Bika yang terus menyanyikan lagu k-pop, Lucky dan grombolannya yang membuat onar, atau dosen-dosen di depan yang tidak kalah ribut saling bergosip. Yumna hanya mendengkus panjang. Berusaha mengalihkan pandangannya ke jendela. Tapi percuma, perutnya semakin mual. Rasanya ingin muntah.

Apa tidak apa-apa kalau dia muntah di sini? Apa tidak akan merepotkan Bika dan yang lain?

Yumna mendumel dalam hati saking kesalnya. Biasanya dia jarang mabuk kendaraan. Mau ke Bali, ke Jogja, atau kemana pun itu biasanya dia tahan. Tapi, ini? Pasti bawaan dari si Adek yang rewel, kan?

Adek jangan rewel, dong. Adek jauh dari Ayah makanya jadi rewel, ya?

"Woy, ganti dong lagunya, Bik!" seruan dari belakang terdengar.

"Iya, nih, Korea mulu dari tadi!"

Bika yang semula masih bernyanyi-nyanyi langsung melempar bekas botolnya ke muka Lucky. "Berisik! Suka-suka gue, dong, mau lagu apa!"

"Ya, tapi itu lo dengerin musik pake speaker bus. Ya, semuanya kedengeran, dong, anying! Ganti!"

"Dangdut, dong! Biar asek!" sambar Marko lagi.

Nano di bagian terbelakang bus ikut menyahut. "Boss Uky maju, dong! Ganti lagunya si Kriwil! Emang ini bus punya si Kriwil apa bisa seenaknya gitu?!"

"Iya, kita di sini bayar, Wil! Bayar! Enak aja lo doang yang berkuasa!" teriak Nano lagi.

"Terus? Salah gue gitu?" Bika menoleh kesal. "Makanya modalan dikit, dong! Bawa flashdisk, nggak?! Atau itu pake hape lo kalau perlu! Terus maju deh ganti sendiri lagunya! Jangan mageran jadi orang!"

"Udahlah, sana maju Boss. Capek gue dengerin Bika sama anak-anak lain ngomel mulu."

Lucky mendengkus. "Eh, Rendy! Lo nyuruh-nyuruh gue juga?! Berani sekarang?!"

"Boss, cepetan! Nggak pake lama!" Nano berseru lagi. "Buruan dangdut!"

Lucky menggeram. Tapi akhirnya mengalah, bangkit menyusuri kursi penumpang. Langkahnya terhenti di depan Yumna dan Bika. "Yummy, lagunya gue ganti dangdut nggak apa-ap— YUMMY! Kenapa muka lo pucet?!"

Kahfi dan Yumna 2Where stories live. Discover now