SEQUEL KAHFI DAN YUMNA.
Baca Kahfi dan Yumna dulu.
Hidup Shahila Ayu Meidina Harish (Yumna) semakin sempurna sejak memiliki Al Kahfi Ganendra Atmadja (Kahfi) dalam hidupnya. Bukankah indah kehidupan mereka berdua yang kini penuh warna? Tapi, apakah...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Selamat pagi
Kalau baca cerita ini biasanya pakai lagu, nggak?
Kalau iya, dengerin lagu apa?
Mana tim kangen Kahfi?
Jangan lupa spam komennya dongg
Ramaikan yaa, jangan sider
Sekali lagi, cerita ini hanyalah sekadar hiburan, just for fun, jangan dianggap serius wkwkw
Oke,Happy reading!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[Kahfi, on the way from Bangkalan]
Senyuman lebar Kahfi tersungging begitu bis yang dinaikinya memasuki area kampus, lalu perlahan berhenti di sekitar lapangan gedung pusat. Kahfi menghembuskan napas panjang begitu kembali melihat nuansa hijau dari pepohonan di sekelilingnya. Juga beberapa mobil dan motor yang berjejeran membentang di sekitar gedung.
Sudah hampir dua bulan tidak menginjakkan kaki di sini. Rasa rindunya menerjang sudah. Kahfi menatap ke sekeliling yang masih ramai. Tidak banyak hal yang berubah dari area kampusnya. Semua masih sama seperti saat dia melakukan perjalanan dua bulan lalu. Melewati begitu banyak hal, pengalaman, dan rintangan yang baru. Sekarang dirinya kembali ke sini lagi. Kahfi benar-benar merasa lega lebih dari apapun.
Di sekelilingnya para anggota kelompok bubar jalan satu per satu setelah menyelesaikan sedikit diskusi. Kahfi merapikan ranselnya sebentar sebelum akhirnya merasakan tepukan di belakang.
"Udah kabarin bini lo?"
Kahfi mengangguk. "Udah, barusan. Lo pulang sendiri, Lan?"
Dilan hanya tertawa. "Iya, kayaknya. Gampanglah."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.