Surprise!

1.5K 45 0
                                    

"Istirahat laah...... besok pagi aku datang ke sini!". Membelai surai shion dengan lembut dan tatapan yang sulit di artikan.

"Ma-af kan aku........... Naruto-kun". Shion semakin menunduk. Ia merasa sangat bersalah dengan pemuda di depannya. Ketulusan pemudanya membuat ia semakin menyesali perbuatannya.

"Aku selalu memaafkanmu...... biarkan masa lalumu berlalu dan yang ada di depanmu ini adalah kekasihmu yang sekarang.... jadi.... tolong lihat hanya ada aku yang ada di hatimu sekarang dan seterusnya...." Naruto mengucapkannya sambil menangkup wajah Shion dengan lembut membuat Shion melihat matanya. Naruto yakin dalam hatinya, gadisnya masih mengingat masa lalunya meski ia tak pernah menceritakan orang yang ada di dalam masa lalunya. Melihat dari ekpresi sang gadisnya membuatnya semakin yakin dari matanya, tapi ia berpura - pura bodoh dan tak menghiraukan apa yang dilalui gadisnya di masa lalu. Biarlah ia egois hanya karena cinta sepihaknya. Ia hanya berfikir hanya dengan cara ini gadisnya bisa melihat ketulusan hatinya.

"Terima kasih ... Naruto kun..." setelah mengucapkanya. Shion memeluk Naruto yang dibalas pelukan kencang dari Naruto.

Mereka saling berpelukan sangat erat seolah besok adalah terakhir namun bagi mereka yang telah melalui setengah hari yang penuh dengan emosi membuat hati mereka semakin erat satu sama lain dan besok adalah awal dari kisah cinta yang sebenarnya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.



Ckieeeettttt......

Suara motor mengerem mendadak membuat sang pengemudi hampir terlempar dari tempat duduknya. Ia mencoba memarkirkan motornya dan hendak turun dari motor. Membuka helm melihat siapa orang bodoh yang menyetir mobil dengan seenaknya. Namun begitu ia melihat seorang wanita yang keluar dari pintu pengemudi membuatnya berhanti melangkah. ' ah pasti cewek egois' pikirnya.

"Woi kalau nyetir motor yang bener dong!" Bentak sang gadis.

'Tuh kan cewek egois selalu benar' pikir Shikamaru. Ia ingin membalas perkataan sang gadis namun di urungkan niatnya begitu melihat plat mobil sang gadis. ' pasti dari keluarga Sabaku, huft merepotkan' pikirnya lagi. Dan kembali memakai helm kemudian menyalakan mesin motor dan mengendarai motornya. Ia tidak menghiraukan teriakan sang gadis yang semakin kencang. Bagi dia berurusan dengan seorang gadis adalah hal yang merepotkan.

"Dasar cowok belagu!!! Baru bisa nyetir kali makanya belokan kaya gini saja bisa hampir nabrak mobilku!!" Bentaknya "awas kalau ketemu lagi kucincang kamu sampe jadi daging kebab!!!" Lanjutnya. ' ah aku bisa telat gara - gara ngladenin bocah SMA '. Pikirnya dan memasuki mobil serta menyalakan mesin mobil dan mulai melanjutkan perjalanannya yang sempat tertunda.

.
.
.
.
.
.






Gaara POV

Aku ingin memberinya kejutan sekali lagi dengan tiba - tiba ada di depan rumahnya. Dan menyambutnya dari sekolah. Ahh aku tidak sabar melihat ekpresinya.... Hime aku kangen sama kamu padahal baru saja kemarin kita bertemu. Aku harus bergegas sampai ke rumahnya Hime. Jadi ku kemudikan mobil ku dengan gayaku yang sebenarnya dengan kecepatan penuh akhirnya aku sampai dirumahnya Hime. Aku parkirkan mobil dan berjalan menuju pintu rumah. Niatnya aku ingin menunggunya di dalam dan para maid sudah pasti ada di dalam rumahnya. Namun sebelum mengetuk pintu rumahnya. Pintunya sudah dibuka oleh salah seorang maid dan terkejut begitu ada aku di depannya. Ia mengundurkan diri dan menampakan seorang pria paru baya yang berwajah tegas tepat berdiri didepanku.

"Ah kau lagi...." ia mengatakanya tanpa melihat mataku.

"Ada urusan apa datang kerumahku. Jika yang kamu cari Neji maka dia tidak ada disini!" Lanjutnya.

Bagiku orang yang ada di depanku lebih menyeramkan dari pada ayahku sendiri. Yah... ia adalah Hyuga Hiasi ayah dari kekasihku sendiri yang terkenal sangat tegas dalam mendidik anak - anaknya. Dan jangan lupakan kekuatan beladirinya yang sangat baik. Bukannya aku takut sama kekuatan beladirinya namun yang aku takutkan sifatnya yang tegas dan juga pemilih. Meskipun aku dan Hinata pacaran tapi ayahnya belum mengetahui hubungan ini. Bukanya aku pengecut karena belum mengatakan kebenaranya sama ayahnya hanya saja aku menghargai keputusan Hinata.

CDH Where stories live. Discover now