Sebab & Akibat (2)

412 28 1
                                    

Flashback On

2 Tahun lalu......

"Harusnya aku tidak ada disini!!! Gara gara Teme jadi aku yang repot!" Gerutu pemuda blonde. Matanya menelusuri setiap rak buku. Membaca setiap kata judul sampul buku. Mencari buku adalah bukan hobinya terlebih harus memilih yang sesuai dengan tugas. Salahkan saja pada sahabat tampannya yang lebih memilih mencari gadis yang tidak tahu sampai kapan akan pulang ke kampung halaman.

Naruto pun tersenyum dengan apa yang di carinya sudah ada di depan mata. Dengan pelan ia mengambilnya namun ada tangan lain yang mungil mengambil bukunya. Ia pun mengernyit menatap sang punya tangan. Ingin rasanya ia memaki namun ia urungkan begitu melihat mata yang begitu indah dan wajah manis yang sempurna. Degup jantungnya semakin berdetak kencang hanya melihat pergerakan kecil dari bibir sang gadis. Ia pun meneguk ludahnya dengan kasar.

Tanpa sadar kakinya ikut melangkah mengikuti sang gadis. Hingga sang gadis memasuki bis kota, ia pun mengikutinya melupakan sang supir yang menunggunya di toko buku. Hingga bis berhenti ia pun mengikuti langkah sang gadis yang mulai berjalan memasuki wilayah yang bertuliskan "Hyuga Village". Dengan hati hati ia mengikuti sang gadis meski terkadang ia menyembunyikan tubuhnya di balik pohon agar sang gadis tidak mengetahui keberadaanya. Hingga pada sebuah rumah sederhana ia melihat sosok paruh baya memanggil sang gadis.

"Shiiiooooonnnnn!!!!".

Naruto pun tersenyum. "Jadi namanya Shion". Gumamnya pelan. Ia pun berbalik dan berjalan pulang dengan senyum yang tak lepas dari bibirnya. "Aku tidak menyangka ada Hyuga yang secantik itu!" Lanjutnya.
.
.
.
.
.
.
.
1 Tahun kemudian......

Sang pria blonde sibuk melangkah kakinya tanpa arah. Sesekali ia mengecek harum di tubuhnya. Ia juga membuka sebuah kotak yang berukiran bunga lili yang rumit yang di dalamnya terdapat sebuah kalung dengan bentuk liontin yang unik. Ia ingin memberikan sesuatu yang berharga untuk orang berharga. Mungkin bahkan nilainya tidak melebihi rasa sayang yang ia berikan untuk sang gadis pujaan hati. Selama berbulan bulan ia menantikan momennya. Saat dimana ia mengungkapkan perasaanya. Meski ia yakin hasilnya akan baik namun tetap tidak membuat jantungnya berdetak normal.

"Narutooo!!!!" Teriak sang gadis di ujung taman.

Naruto pun melambaikan tangannya dan tersenyum lebar.

"Maaf membuatmu menunggu". Sang gadis pun membungkuk pelan.

"Tidak apa apa, tidak usah seperti ini". Naruto pun menggaruk pelan pipinya berharap rasa gugupnya berkurang. Ia merasa tidak nyaman dengan sikap Sang gadis yang masih begitu menghormatinya. Hanya karena statusnya yang jauh lebih tinggi dari sang gadis. Naruto pun memberikan kotaknya pada sang gadis. "Ini untukmu , Shion - chan!" Lanjutnya pelan.

Shion hanya mengerutkan keningnya.

Naruto pun bersimpuh di hadapannya dan membuka kotaknya. "Mau kah kamu jadi pacarku?". Ucapnya dengan pelan. Namun tidak dengan jantungnya yang berdetak dengan kencang. Tangannya sedikit bergetar dengan keringat yang mulai muncul di pelipisnya. Tidak ada hal lain yang membuatnya berat selain menyatakan perasaan yang sesungguhnya secara langsung pada sang gadis pujaan hati.

Shion hanya tersenyum dan menganggukan kepalanya.

Tanpa kata pun bisa membuat hati Naruto merasa lega. Dan dengan semangatnya ia memeluk langsung tubuh mungil Shion. Sementara Shion membalasnya dengan canggung. Ia hanya menyukai pemberian sang pria tanpa memandang niat tulus dari sang pria.

Hari demi hari Naruto lewati dengan perasaan bahagia yang baru ia alami. Semua kesenangannya akan sirna jika sudah berhadapan dengan gadis pujaan hatinya. Meski yang di lakukannya hanyalah kegiatan pacaran remaja pada umumnya namun itu sudah cukup membuatnya sangat bahagia. Meski ia mengenal sex namun tidak ia lakukam sebelum gadis sang pujaan hati merelakannya. Ia menjaganya sepenuh hati tanpa tahu masa lalu sang gadis, tanpa tahu apa yang di lakukan sang gadis di belakangnya.

CDH Where stories live. Discover now