kenyamanan

511 40 1
                                    

"Sasu-chan.... bangun.........!" Wanita paruh baya mencoba menggoyangkan badan anaknya supaya bangun dari tidur namun sang anak semakin masuk kedalam selimut tidurnya.

"Sasu -chan cepatlah bangun. Tousan menyuruhmu untuk ikut menemui teman lamanya."

"Sudah kubilangkan aku tidak ikut kasan....." jawab sang anak yang masih di dalam selimut tebalnya.

"Kalau kamu tidak ikut, Tousanmu bisa marah. Kamu tahu sendirikan kalau Tousan marah seperti apa". Mikoto masih mencoba membujuk anak kesayanganya.

"Biar aku saja yang ikut Kasan" sergah lelaki tampan berambut panjang yang  bersandar pada pintu kamar.

Mikoto pun berdiri dan melipat tanganya. " tidak bisa!!! Hikari yang minta membawa Sasuke ke acara makan siang reuni kami!!"

Mendengar nama Hikari yang disebut ibunya membuat Sasuke berfikir ' tunggu Kasan bilang Hikari?? Apa yang ia maksud Hyuga Hikari... ibunya Hinata?'. Sasuke masih bergelut dengan fikirannya dan mulai terkejut dengan apa yang di ucapkan kakanya.

"Tapi sepertinya Sasuke tidak ingin ikut Kasan. Lagian aku ingin bertemu dengan Nata-chan. Sudah lama aku tidak bertemu denganya". Tangan Itachi menopang dagu membayangkan wajah Binata seperti apa dia sekarang setelah sekian lama ia tak bertemu terakhir bertemu ketika Hinata masih umur 8 tahun." Hmmm pasti dia semakin imut sekarang". Lanjutnya dengan senyuman yang mengembang.

Mendengar itu membuat Sasuke langsung duduk dan membuka selimutnya dengan lebar.
"Tunggu Kasan aku bersiap dulu!" Setelah mengatakannya ia langsung berlari ke kamar mandi.

"Hei Sasukeeee.... acaranya masih lama!" Teriak Mikoto dan menggelengkan kepala melihat anaknya yang tidak mendengarkannya.

"Mungkin dia tidak dengar Kasan! Anak itu memang tidak berubah".lanjut Itachi 'Masih suka Hinata ternyata' fikir Itachi.
.
.
.
.
.
.
.


"Tadaima......" Naruto berjalan dengan malas memasuki rumahnya yang langsung di sambut dengan tatapan tajam dari ayahnya.

"Okaeri....... cepatlah ganti baju dan ikut Tousan!" Perintahnya sambil berjalan melewati anaknya yang berdiri mematung melihat sikapnya yang berubah menjadi dingin. 'Apa terjadi sesuatu' pikir Naruto.

Naruto pun bergegas menuju kamarnya dan mengganti bajunya. Ketika ia hendak membuka pintu ia terdiam melihat ibunya tepat berdiri di depan pintu kamarnya.

"Tousan menunggumu di taman samping!" Setelah mengatakannya Khusina pergi meninggalkan Naruto yang mulai bingung dengan perubahan sifat ibunya. Ia merasa ada yang aneh kenapa kedua orang tuanya berubah menjadi dingin. Ia pun berjalan menuju taman dan menemui ayahnya. Setelah sampai ia duduk di samping ayahnya. Berdiam diri menunggu ayahnya berbicara.

Minato yang melihat anaknya sudah berada disampingnya mulai menyesapi teh nya dan mencoba mengatur nafasnya mencoba untuk tetap tenang dan bersikap santai seperti biasanya.

"Tousan tidak melarangmu berteman dengan Gaara. Hanya saja Tousan tidak ingin kamu ikut dalam pergaulannya Gaara." Kembali menyesap tehnya. Sedangkan Naruto mulai menunduk. Sekarang ia tahu penyebab sikap kedua orang tuanya yang berbeda.

"Gaara punya alasan untuk bersikap seperti itu. Tapi kamu......" menatap n
Naruto yang menunduk." Apa alasanmu bersikap seperti itu".lanjutnya.

"Maaf....Tousan". Jawab Naruto yang masih menunduk. Ia tahu apapun alasanya ia akan tetap salah jika harus berdebat dengan ayahnya.

"Bukan maaf yang di inginkan Tousan maupun Kasan. Yang di inginkan kami hanya ingin kamu bersikap seperti remaja pada umumnya". Mendengar hal itu yang keluar dari mulut ayahnya membuat Naruto berfikir 'kenapa Tousan bisa tahu tentang perbuatan aku dengan Gaara yang tidak normal'.

CDH Where stories live. Discover now