LDR 03✨

302 50 40
                                    

" Aku hanya menunggu senja yang akan digantikan dengan gelapnya sang malam"

Sejak  Farhan mengantarkan Reina pulang hubungan mereka semakin membaik. Tak jarang mereka pulang berdua, seperti saat ini Farhan sedang mengantarkan Reina pulang kerumah. Dan tidak terasa kedekatan mereka sudah berjalan setahun,selama itu pula banyak yang sudah Farhan lakukan untuk membuat Reina luluh.

Farhan juga baru tau bahwa Reina ternyata memiliki sifat yang tidak bisa diam, pernah suatu hari ia membawa Reina berjumpa dengan sepupu nya yang baru berusia lima tahun. Reina yang awalnya duduk diam mendadak bergerak saat Zikry mengajak Reina bermain mobilan. Reina juga merasa terhibur akan kehadiran Farhan, setidaknya luka di masa lalunya sedikit terabaikan.

" Rei," panggil orang disebelah Reina.

Reina hanya melihat dan menaikkan satu alisnya pertanda bingung.

"Kita kan udah deket hampir setahun, gue mau jujur nih sama lo." ujar Farhan sembari berdehem untuk sekedar menghilangkan rasa gugupnya.

"Mau bicara apa sih lo, serius amat sih. Jangan serius kali, entar digantung baru tau rasa lo." ucap Reina cekikikan.

Dan akhirnya mereka berdua tertawa, sebenarnya Reina sadar apa yang ingin Farhan katakan hanya saja ia ingin mencairkan suasana yang cukup akward ini.

Saat ini Reina sudah sampai didepan rumahnya, dan saat hendak melangkah tangan Reina dicekal oleh Farhan, seketika Reina berbalik.

"Ada apa han?" tanya Reina.

"Gue udah lama mendam ini rei, gue.....gimana ya rei," ucap Farhan gugup. "Lo mau gak jadi pacar gue?" tanya Farhan setelah menghilangkan kegugupannya.

"Gue udah tau lo bakal ada rasa sama gue, tapi gue gak bisa untuk saat ini gak tau kalau nanti," ucap Reina hati hati takut menyakiti hati Farhan.

"Kenapa rei?" tanya Farhan setelah mereka diam membisu.

"Han gue benar-benar minta maaf sama lo, tapi gue gak bisa nerima orang gitu aja. Gue tau kita udah dekat setahun gitu, tapi itu gak jamin buat gue bisa nerima orang lagi. Gue akui gue nyaman ada disamping lo, tapi masa lalu gue yang sampai detik ini masih jadi mimpi buruk bagi gue. Gue pengen terbebas dari mimpi buruk itu, gue juga udah kasih tau lo kan di awal kalau gue gak jamin buat buka hati buat lo!" ucap Reina tegas kemudian menundukkan kepalanya. Air mata yang sedari tadi ia tahan jatuh sudah.

Farhan pun sebenarnya sedih mendengar penolakan dari Reina, namun ia tak boleh egois.

" Gue ngerti rei, yaudah gue pulang dulu ya," pamit Farhan dan hendak menghidupkan motornya namun tertahan oleh perkataan Reina.

"Gue minta maaf sama lo, gue belum bisa kasih tau alasan yang sebenarnya. Tapi nanti gue bakal cerita disaat gue udah percaya kembali akan sebuah kepercayaan," ucap Reina sembari tersenyum.

Farhan pun langsung tersenyum melihat orang yang ia sayangi bisa tersenyum seperti ini. " Rei, lo gak perlu minta maaf,mungkin emang waktu nya yang kurang tepat." ucap farhan kemudian pamit meninggalkan pekarangan rumah Reina.

***

Keesokan harinya Reina menjalankan aktivitasnya seperti biasa. Kebetulan hari ini hari minggu, sehingga Reina memutuskan untuk membenahi kamarnya. Reina mulai membersihkan tempat tidur, lemari buku, meja rias hingga sesuatu mencuri pandangan Reina. Reina berjalan menuju benda tersebut, diambilnya kotak berbentuk persegi berwarna biru langit itu dan dipandanginya,sebelum tangannya perlahan membuka kotak tersebut.
Kembali air matanya keluar saat kenangan itu mencuak di ingatan Reina.

Long Distance RelationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang