LDR 09✨

147 25 7
                                    

"Bukan salah jarak, dan bukan pula soal keadaan. Hanya saja, ini memang harus terjadi. Anggap perpisahan ini ujian dalam hubungan kita"

Hari Senin pun tiba, hari yang ditunggu Reina semenjak pertemuannya dengan Farhan. Bahkan sejak saat itu juga hubungan keduanya sedikit membaik, tak dipungkiri bahwa Reina merasa bahagia. Namun sayang, sejak kejadian itu juga Reina tak pernah bertemu dengan Farhan walau hanya sekedar bertegur sapa.

Indah,
Gue harap lo baik-baik aja setelah senin datang menghampiri.

Lagi, pesan yang di kirim Indah beberapa hari lalu menjadi bahan pikiran Reina. Seperti di beri petunjuk, akan ada hal yang terjadi di hari senin. Reina harap semua baik-baik saja, setidaknya untuk saat ini jangan hadir duka atau luka.

Sesampainya di kelas Reina tak mendapati keberadaan Indah, Reina mengernyitkan keningnya. Ini kali pertama Indah datang lebih lama. Hingga pelajaran berlangsung gadis itu tak kunjung hadir. Reina mulai gelisah di bangkunya, ia ingin menghubungi Indah setelah pelajaran yang membosankan ini berakhir.

Bel pun berbunyi, Reina langsung merogoh sakunya dan mengambil benda pipih berlogo Apple yang digigit separuh. Entah keberanian dari mana, Reina membawa ponselnya, padahal ia paling anti membawa ponsel kesekolah.

Reina mulai mencari kontak Indah melalui WhatsApp, panggilan pertama tidak terjawab. Reina tak putus asa, ia terus menghubungi nomor Indah hingga panggilan kelima pun tak kunjung di angkat. Reina pun memutuskan untuk mengirim pesan.

Me,
Ndah
P
Lo dimana?
Lo baik-baik aja kan, ndah?

Beberapa pesan sudah terkirim, namun tak ada tanda balasan. Reina pun bergegas menuju kelas MIA- 1 untuk menanyakan kepada Jesi dan Clau. Namun Reina tak mendapatkan jawaban nya, bahkan ia tak melihat keberadaan Farhan sedari pagi.

Reina pun kembali menuju kelasnya, namun seseorang melemparkan Reina sebuah pesawat kertas. Reina mengabaikan itu, namun lagi-lagi pesawat tersebut mendarat mengenai Reina. Di ambilnya, dan menemukan segaris tulisan. Setelah di buka, Reina terkejut dengan tulisan tersebut.

Come on play with me!

Meja nomor satu dari sudut kantin!

Reina bingung di buat isi kertas tersebut, namun aneh-nya Reina tetap mengikuti clue tersebut. Dalam kertas tersebut menunjukkan kearah kantin, Reina berjalan menuju kantin dan mencari meja nomor satu dari sudut kantin. Suasana kantin cukup sepi,  di karenakan bel masuk sudah berbunyi. Reina melihat sebuah benda berbahan kertas dengan bentuk burung.

Jika surat ini lo baca itu artinya lo bersedia buat bermain. Terimakasih sudah ingin bermain, bunga mawar dekat taman dengan pita berwarna biru.

Reina segera berlari menuju taman yang tak jauh dari kantin, lebih tepatnya di samping kantin. Sedikit sulit karena taman ini cukup banyak bunga mawar dan juga mana ada bunga berpita biru, hingga netra nya menemukan mawar palsu dengan pita berwarna biru.

Kita lanjut?

Loker nomor sembilan dari kanan ruangan tata usaha!

Reina berlari sedikit lebih cepat, pasalnya loker terdapat di ujung kelas 12. Loker mereka memang di satukan tempatnya dan bersampingan dengan tata usaha. Reina menyusuri setiap loker yang ada, jika clue tersebut mengatakan nomor sembilan tata usaha berarti Reina hanya perlu berjalan sedikit lagi.

Long Distance RelationshipWhere stories live. Discover now