LDR 07✨

171 31 15
                                    

Selamat malam Minggu guys ❤️

"Aku dan kamu pernah jadi kita, aku dan kamu pernah jadi rasa. Tapi kini hanya sebuah kenangan"

Di kediaman Wijaya, seorang gadis tengah duduk di balkon kamarnya. Saat ini ia tengah menatap sepupu nya tersebut.

"Lo, mau pindah, Han?" tanya nya kepada orang tersebut yang tak lain adalah Farhan sendiri.

Farhan menatap dengan kening berkerut. "Maksud lo, gue pindah kemana?" Farhan merubah posisi duduknya yang semula menghadap kolam kini menatap gadis tersebut.

Gadis itu memutar bola matanya jengah. "Tadi gue dengar obrolan Bunda sama Mama."

"Mama gak ada bilang sama gue mau pindah! Emang mau pindah kemana si, Kus?" gadis itu mendelik kesal dengan panggilan orang tersebut.

"Apaan deh lo, gak usah manggil gue Kus Kus gitu!" Farhan hanya cengengesan di tempat nya.

"Mama bilang, lo dan keluarga bakal pindah ke London. Papa lo juga udah disana sebulan lalu kan?" gadis itu ingat sekali bahwa Papa dari sepupu nya ini sudah menetap disana selama sebulan lebih.

Farhan termenung, kenapa harus pindah? Emang ada masalah apa? Tanya Farhan dalam hati.

Farhan bangkit dari duduk nya, melangkah pergi namun tangannya di cekal gadis itu. "Lo, mau kemana?" tanya gadis itu.

"Gue mau minta kejelasan sama Mama, titip salam buat Bunda. Sekalian, bilangin gue gak sempat pamit. Satu lagi, titip Reina selalu, kabari gue juga!" titahnya kemudian pergi meninggalkan gadis itu yang menggerutu.

***

Sesampainya dirumah, Farhan langsung menuju dapur. Biasanya jam segini Mamanya akan melakukan eksperimen dengan resep barunya.

Farhan berjalan mendekati dapur, aroma sedap masuk kedalam indra penciuman Farhan. Setelah melihatnya, benar saja Mama nya sedang berkutat dengan kesayangan nya yang tak lain adalah adonan kuenya.

Nesa yang menyadari keberadaan anaknya pun tersenyum dan menyodorkan kue yang sudah ia buat. Farhan selalu menjadi orang pertama yang mencicipi kue buatan Nesa. Wanita yang dulunya mengambil jurusan Baking and Pastry Art Itu sewaktu duduk di bangku perkuliahan selalu mencoba hasil racikannya yang ia buat dan anaknya lah yang selalu merasakan hasil buatannya.

Nesa memasukkan keu tersebut kedalam mulut Farhan. "Gimana, Han?" tanya nya.

"Seperti biasa, kue buatan Mama selalu enak," ucap Farhan kembali memakan kue tersebut.

Farhan selalu bisa menghabiskan semua kue buatan Mamanya, bahkan Papanya selalu marah saat ia menghabiskan kue buatan istrinya. Tapi Aldi, selaku Papa nya tidak pernah marah.

Farhan memberhentikan kunyahan nya, kala ia teringat tujuan awal ia menemui Mama nya. Farhan memanggil Mama nya yang di balas deheman oleh Nesa. Wanita itu masih sibuk menata kembali perlengkapan dapur yang kotor dan berserakan.

"Tadi Kus Kus bilang, kita mau pindah. Emang beneran, Ma?" tanya Farhan.

"Benar, Han," ucap Nesa tanpa menatap anaknya.

Long Distance RelationshipWhere stories live. Discover now