LDR 28✨

212 14 9
                                    

Happy reading ❤️

"Ini awal dari kisah kita yang sesungguhnya, kau sanggup menghadapinya?"

Farhan semakin bingung dengan keadaan yang bahkan ia sendiri gak tau harus bagaimana. Tadinya ia ingin berangkat sekarang juga ke Indonesia. Tapi postingan Reina membuat dirinya kembali ragu. Apa gadis itu sudah menemukan tambatan hati yang baru?

Padahal niatnya ingin memperbaiki hubungan mereka yang kandas ini. Farhan terus menatap ponselnya dengan sendu. Ia berharap bisa menemukan identitas pria tersebut. Namun sayang, Reina bahkan tidak menandai pria tersebut pada postingan itu.

Sebuah notifikasi muncul, nama Kesya tertera disana. Farhan langsung membukanya.

Kesya
Han, makasih banyak buat semua.
Makasih, lo udah ngasih gue kenangan manis selama di London.
Doa 'kan gue, ya.
Semoga Angga bisa dengarin penjelasan gue.

Farhan ikut perihatin dengan Kesya. Pasti ia bersedih karena hubungannya dengan Angga yang mulai renggang.

Me
Apa perlu gue ngomong sama dia?

Kesya
Gak perlu, Han.
Seperti yang lo bilang, kalau jodoh pasti bersatu hehe

Me
Wkwkw, lo kalau ada apa-apa bicara aja sama gue.
Jangan pernah sungkan.
Lo udah gue anggap sodara gue.

Kesya
Terimakasih banyak Faan.

Me
Cuma Reina yang boleh manggil gue Faan!

Kesya
Bucin abis lo

Baru saja Farhan hendak mau membalas pesan dari Kesya. Namun pesan dan panggilan dari Indah masuk secara beruntun yang membuat Farhan mengalihkan room chat.

Kuskus
P
P
P
P
Bangke
Farhannnn
Parah lo
📞2 panggilan tak terjawab
Bangsul
Gak usah sok sibuk lo
Jingannn lah
Kalau dalam waktu tiga jam lo gak sampai di Indonesia, lo bakal nyesel.

Farhan mnegerutkan keningnya heran pada pesan terakhir Indah. Emangnya ada apa dengan tiga jam itu? Tanyanya sendiri.

Farhan langsung menghubungi nomor Indah. Dan sialnya nomor gadis itu tidak aktif.

Farhan menatap jam dinding kamarnya. Ini masih pagi, waktu menunjukkan pukul delapan. Berarti di Indonesia pukul dua siang. Dan tiga jam dari jam delapan itu jam sebelas. Itu artinya di Indonesia pukul lima sore.

Farhan pun bergegas menghubungi orang kepercayaannya untuk memesankan tiket pesawat sekarang juga.

Beberapa menit kemudian ia menerima pesan bahwa ia akan berangkat dalam waktu kurang satu jam.

Farhan mengetok pintu kamar orang tuanya. Kila keluar disusul suaminya.

"Ada apa, Han?" tanya Kila sembari menyisir rambutnya.

"Farhan boleh ke Indonesia, Bun Pa?" izin Farhan.

"Silahkan, jangan lupa minggu depan kamu bakal pindah ke Jerman!" ingatkan Andi.

Long Distance RelationshipWhere stories live. Discover now