LDR 26✨

142 9 7
                                    

Happy reading❤️

"Maaf, sudah membuat mu berjuang sendirian."

Reina sudah menghubungi nomor Farhan berkali-kali. Namun tak satupun panggilannya terjawab. Reina tersenyum masam, ini semua salah dirinya.

Maaf udah buat kamu berjuang sendirian, batin Reina.

Reina pun membaringkan tubuhnya di kasur. Selepas kepergian Indah, Reina langsung menghubungi Farhan melalui semua akun sosmednya.

"Lo belum tidur?" tanya seseorang yang tiba-tiba muncul.

"Bang Adit!" pekik Reina terkejut. Pasalnya abangnya tidak memberi kabar jika ia akan pulang hari ini.

"Kangen," ucap Reina manja dan langsung menubruk badan Adit.

"Manjanya gak berubah, ya," tangannya terulur merapikan rambut adik satu-satunya.

"Dari dulu kalau mau pulang pasti gak pernah ngabarin! Kesel banget tau!" Reina langsung mencibikkan bibirnya.

"Suka gue dong," Adit lantas tertawa dan membuat Reina juga tertawa.

"Gak disuruh duduk dulu, nih?" tanyanya.

"Iss, tinggal duduk aja apa salahnya sih!"

"Kamu serius mau nerusin perusahaan papa yang di London?" tanya Adit setelah Reina ikut duduk di sampingnya.

Reina menatap abangnya sekilas, sebelum pandangannya mengarah ke atap kamarnya.

"Reina rasa itu udah keputusan yang tepat. Lagi pula, kalau gue kuliah sama aja 'kan? Ujung-ujungnya juga bakal nerusin perusahaan papa," jawab Reina terkekeh setelahnya.

"Iya juga sih. Yaudah, terserah lo aja mau gimana, Dek. Gue pulang ke Jakarta karena dengar lo mau ke London."

"Jadi lo gak bakal pulang kalau gue gak ke London, gitu?" saut Reina kesal.

Adit terkekeh, dipeluknya tubuh ramping Reina. "Lo tau kan gimana sibuknya gue di Bali? Gue susah buat bagi waktu sama lo. Gue minta maaf, ya?" ucap Adit sesal.

Reina langsung membalas pelukan abangnya itu. "Gak papa kok. Lagian gue itu udah besar tau!"

"Kapan berangkatnya?"

Reina tampak berpikir, ia saja belum tau kapan akan pergi ke London. Nanti malam ia akan mengadakan acara prom night di sekolahnya sehingga tak ada waktu untuk berpikir kapan ia akan berangkat.

"Gak tau,"

"Goblok banget, ya. Niat gak sih mau ke London?" Adit tak habis pikir dengan adiknya. Katanya mau ke London, seharusnya ia sudah mempersiapkan semuanya dari awal sebelum ia mengambil keputusan itu.

"Nanti Reina bicarakan lagi sama papa mama. Mereka kok jarang pulang kerumah sih?" tanya Reina saat mengingat keberadaan orang tuanya yang tidak ia ketahui.

"Mama nemenin papa yang lagi bisnis di luar negeri. Lo sih, liburan gak ingat waktu!" jawab Adit.

Reina langsung teringat akan liburan beberapa hari lalu yang membuat dirinya masuk kerumah sakit. Semoga abang dan orang tuanya tidak mengetahui hal itu.

"Lo gak lagi nyembunyikan sesuatu dari gue kan?" tebak Adit.

Reina langsung gelagapan. "Dih, ya enggak lah."

Long Distance RelationshipOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz