LDR 14✨

133 10 11
                                    

Happy reading❤

"Ingat! Pura-pura bahagia itu, juga butuh asupan."

Meong
Meong
Meong

Suara itu terus saja mengganggu Reina. Waktu yang seharusnya ia habiskan untuk rebahan pupus sudah. Nyatanya, kucing itu menatap nya seolah ia tidak mengganggu Reina.

Reina turun dari kasur nya dan berjalan mendekati kucing dengan jenis Persia itu.

"Belum makan ya?" tanya Reina sembari mengelus kepala kucing itu.

Meong

Kucing itu kembali bersuara, seolah mengatakan bahwa ia belum makan. Reina pun berinisiatif untuk turun dan mengambil makanan kucing tersebut.

Setelah menyiapkan nya, ia pun membiarkan kucing itu melahap makanan nya.

Reina merogoh saku celananya untuk melihat siapa yang tengah memanggilnya di saat pagi hari. Tak sengaja matanya menatap chat yang ada di urutan paling atas. Nama Farhan yang ia tatap. Lagi. Tak ada tanda balasan dari sana.

"Segitu sibuk nya kamu," lirih Reina.

Reina pun mengangkat panggilan tersebut.

"Dari mana aja lo baru angkat panggilan gueeee?!" Reina langsung menjauh kan ponselnya dari telinga. Suara melengking Jesi langsung terdengar.

"Anjir emang lo. Bisa-bisa kuping gue pecah kalau tiap hari dengar suara lo," gerutu Reina kesal.

Terdengar suara kekehan dari seberang sana. "Gue, jadian sama kakel!" seru Jesi.

"Kakel yang mana?" Reina tau jesi sedang dekat dengan kakak kelasnya. Tapi dari sekian orang, Reina gak tau siapa yang beneran suka sama sahabat nya yang tak kalah gesrek dengan Claudia.

"Iss, yang waktu itu nolongin gue di pasar malam."

Reina berusaha mengingat siapa orang itu. Beberapa minggu yang lalu memang ia sempat pergi dengan temannya ke pasar malam.

Saat itu mereka berlima, tengah bermain di wahana Bianglala. Jesi yang ingin turun hampir saja terjatuh. Untungnya ada kakak kelas mereka, tidak, lebih tepatnya mantan kakak kelas mereka  yang menolong sehingga Jesi tak akan merasa malu.

"Oowh. Bang Dhika 'kan?" tanya Reina memastikan.

"Yups. Gue masih gak nyangka. Seorang Mahardhika yang notabennya MostWanted di sekolah kita. Anak paskibraka, anak futsal nembak gue yang cuma rempahan rengginang!"

Reina tersenyum, ia bersyukur jika Jesi mendapatkan seseorang yang sayang terhadap nya. "Selamat, ya. Semoga hubungan lo sama bang Dhika baik-baik aja. Btw, dia kuliah di Jogjakarta 'kan?" tanya nya. Seingatnya, Dhika yang merupakan alumni atau kakak kelas nya dulu itu masuk di Universitas yang ada di kota pelajar itu.

"Iya, rencana gue juga mau ambil di sana. Biar kita gak ldr," ucapnya tanpa tau perasaan Reina yang tengah berkecamuk dengan rasa rindu.

"Yaudah, gue mau mandi dulu." Reina memutuskan panggilan secara sepihak.

Ia menatap ponselnya kembali, namun Farhan tak kunjung membalas pesannya. Reina melemparkan ponselnya ke kasur, dan merampas handuk bergegas mandi.

Long Distance RelationshipWhere stories live. Discover now