Extra part 1✨

173 10 1
                                    

Happy reading ❤️

Reina menatap Farhan yang sedari tadi berjalan dengan gelisah. Ia terus saja menggerutu tak jelas, hanya dirinya yang santai. Bahkan semua keluarga juga santai saja, Reina cekikikan melihat calon suaminya. Ah, memikirkan Farhan yang sebentar lagi akan menjadi suaminya membuat Reina tersenyum tidak jelas. Ia membayangkan bagaimana rumah tangganya nanti dengan Farhan. Tapi sayang, seseorang telah menghancurkan hayalan Reina.

"Ganggu aja, ih!" Gerutu Reina sembari menatap sengit orang tersebut. Yang di tatap malah menaik 'kan satu alisnya.

"Mending kalian berdua istirahat aja sana! Reina ajak Farhan makan siang!" ujar Mama Reina.

"Mager, Mah. Lagian dia itu udah besar, kan bisa sendiri!" Reina berkata ketus, bukan tanpa alasan ia berkata seperti itu. Ia masih kesal dengan sikap Farhan yang suka mengagetkannya.

Farhan mendekati Reina, ia melihat gadis itu dari samping. "Utu-tutu, sama calon suami gak boleh durhaka, lho yang!"

Reina menatap sengit Farhan, ia bangkit dari duduknya. Menarik paksa tangan Farhan yang lantas membuat lelaki itu semakin gemas.

"Calon istri aku ganas, ya!" celutuk Farhan.

"Bodo amat!" saut Reina.

Mereka berdua makan dengan tenang, Farhan tau di mana dan kapan waktu untuk bercanda. Ketika makan ia harus menjaga sikapnya.

Hari ini rencananya mereka ingin mendatangi salah satu butik untuk melihat gaun yang akan Reina gunakan di acara pernikahannya.

"Habis ini kita langsung ke sana, ya?!" ujar Reina di sela kegiatannya.

"Makan dulu baru bicara!" tegur Farhan.

Reina hanya menyengir, ia menghabiskan cepat makanannya. Kemudian membawa piring kotor itu ke wastafel. Farhan menyusul, ia memeluk Reina dari belakang. Tangannya mengulur ke depan untuk meletakkan piringnya.

"Awas ih, nanti di liat mama!" Reina menggeliat di pelukannya.

"Bentar, sayang," ucap Farhan.

Reina melanjutkan kegiatannya, ia membiarkan Farhan dengan posisi seperti itu. Sejujurnya ia tidak keberatan, tapi ia tak enak dengan orang tuanya yang berada di sini.

Saat ini mereka tengah dalam perjalanan menuju butik tersebut, jaraknya tidak terlalu jauh dari rumah Reina. Hanya memerlukan waktu dua puluh menit.

Mereka mengisi kesunyian dengan mendengarkan radio. Reina asik dengan membacanya dan Farhan yang fokus dengan kemudi-nya.

Reina dan Farhan turun kala mereka tiba di butik tersebut, mereka disambut baik oleh karyawan butik itu.

"Selamat siang, Mbak, Mas. Ada yang bisa saya bantu?" Sapa salah satu karyawan yang berada di meja kasir.

"Kita mau cari gaun pengantin, Mbak," jawab Reina. Sementara Farhan langsung berjalan menuju lemari tuxedo.

"Mari saya antar, Mbak," karyawan itu mempersilahkan Reina berjalan di depannya.

Reina menatap dua gaun yang mencuri perhatiannya. Ia bingung harus memilih yang mana, dua-duanya memiliki warna yang sangat indah. Reina celingukan mencari Farhan, ia ingin meminta pendapat Farhan tentang gaun tersebut.

 Reina celingukan mencari Farhan, ia ingin meminta pendapat Farhan tentang gaun tersebut

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Long Distance RelationshipWhere stories live. Discover now