Prolog

35.1K 1K 14
                                    

Ajarkan aku bagaimana cara mencinta dengan benar
Ajarkan aku bagaimana melupakan dengan baik
Karena sejatinya, mencintaiku adalah perbincangan mengenai luka dan bahagia
Sama seperti bersama atau berpisah

🥀🥀🥀🥀🥀

Seorang gadis berambut sebahu tengah memasuki pekarangan kampus megah dengan wajah tertunduk. Pentry Meiva, seorang gadis dengan prestasi segudang, bahkan seisi kampus mengenalnya. Keren bukan? Namun, nyatanya berbeda. Gadis sepandai Pentry bahkan tidak memiliki teman sama sekali. Dia merupakan gadis pecinta kesendirian dan penggila buku. Dalam hidup tidak ada yang penting selain itu.

"Sial! Aku terlambat," gerutu Penty yang langsung melebarkan langkah. Wajahnya tampak begitu cemas dengan kacamata tebal yang bertengger di hidung mancungnya. Ini adalah pertama dia terlambat mengikuti mata kuliah.

Pentry mempercepat langkah ketika hampir sampai di pintu kelasnya. Namun, ketika dia hendak berlari, seseorang datang dari lorong tidak jauh darinya.

Bruuuukk

Pentry yang tidak sengaja menabrak pria tersebut terbanting ke belakang hingga pantatnya mendarat dengan mulus di lantai keramik kampusnya. Membuat beberapa pasang mata menatapnya dengan bibir mengulum senyum.

"Aduh," keluh Pentry merasakan sakit dibagian pantatnya.

Pentry hendak bangkit, tetapi pria yang baru saja menabraknya sudah menundukan tubuh sehingga dekat dengannya. Hal yang paling dibenci oleh Pentry.

Penty menundukan wajahnya semakin dalam ketika pemuda tersebut sudah semakin dekat. Bahkan bau mint dari napasnya mulai tercium jelas.

"Heh kacamata, kalau jalan itu yang bener dong. Emangnya masih kurang itu mata ada empat. Yang lain cuma dua saja sudah bisa melihat dengan benar," celetuk pemuda tersebut, membuat Pentry semakin dibuat diam karena tawa menggelegar dari semua mahasiswa yang ada di lorong tersebut.

"Sekali lagi kamu buat masalah denganku, kamu akan benar-benar menyesal," ancam pemuda tersebut sembari membanting gelas plastik yang dibawanya.

Pentry yang mendengar hanya bisa diam, tidak berani memprotes sama sekali. Sampai akhirnya pemuda tersebut pergi, membuat Pentry bisa bernapas dengan lega. Dia mulai mendongakan kepala dan menatap punggung pria tersebut dengan pandangan nanar.

"Mimpi apa aku semalam sampai membuat masalah dengan Arjuna. Matilah kamu Pentry," guman Pentry yang langsung bangkit dan siap masuk ke kelasnya. Pentry mengabaikan pakaiannya yang terdapat sedikit noda.

🍁🍁🍁🍁🍁

My Secret WifeNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ