part 4

3.7K 258 10
                                    

   
SILAHKAN YANG INGIN VOTE GAK VOTE JUGA GAK PAPA. INTINYA INI FF BISA SELESAI JUGA AKU SUDAH SENENG SERASA BEBAN TERANGKAT, AKU JADI GAK PUNYA HUTANG SAMA KALIAN. 💜💜

Semilir angin
mengoyangkan dedaunan dan ranting-ranting kurus, menciptakan sebuah harmonisasi relaksasi yang menenangkan.

    Sesekali Seokjin menghembuskan nafas kasar, memijit pelipisnya yang terasa pening. Pikirannya tengah resah dengan seseorang yang telah menerornya.

    "Bagaimana ini Yoon? Aku takut Hoseok Hyung akan menyakiti Taehyung."

    Yoongi menatap lekat raut wajah Hyungnya yang tengah di landa kecemasan.

    "Apa perlu kita menyewa bodyguard?" ujar Seokjin kembali.

    "Untuk sekarng sepertinya tidak perlu Hyung. Kondisi Taehyung belum benar-benar pulih,
masih harus banyak istirahat.
Biar aku saja yang menjaganya, masalah pekerjaan aku bisa selesaikan di rumah."

    "Hmm, baiklah."

    "Aku tidak mengira Hoseok Hyung akan dendam pada Taehyung, itu bukan kesalahannya, ini adalah takdir. Jihoon sangat menyayangi Taehyung hingga dia rela berkorban nyawa untuknya."

~Flasback~

    Dua anak laki-laki yang tengah asik bermain berlarian di belakang mansion Keluarga Kim.
Dia Taehyung dan Jihoon, mereka  tengah asik bermain bola. Sesekali terdengar kekehan serta teriakan dari kedua bocah tersebut.

    Taehyung mendudukan dirinya di atas rerumputan sembari mengatur napas yang terasa sesak.

    "Jihoonie, aku lelah. Ayo istirahat dulu." ucap Taehyung terengah-engah.

    Jihoon pun mendaratkan bokong di atas rumput, menselonjorkan kaki nya berhadapan dengan Taehyung "Apa Tae hyung haus?"

    Taehyung mengangukan kepalanya. "Hyung tunggu di sini, Jihoon ambilkan air putih."

    Tak begitu lama Jihoon sudah membawa segelas air putih dan langsung memberikannya pada Taehyung. Taehyung langsung menerimanya dengan senyum mengembang dan meneguknya "Aaahhh segar nya, terima kasih Jihoonie."

    "Ne, Hyung. panas-panas seperti ini paling enak makan ice cream ya Hyung?" celetuk Jihoon mengusap kening nya yang berkeringat dengan punggung tangan nya.

    "Hyung untuk saat ini tidak boleh makan ice cream, eomma tidak mengizinkannya." ujar Taehyung tidak enak hati melihat raut wajah kecewa sepupunya.

    "Pantas saja tadi Jihoon mencari ice cream di kulkas tidak ada." ucap Jihoon kecewa, menunduk kepalanya.

    Taehyung membelai rambut Jihoon yang basah oleh keringat
"Sudah jangan bersedih, kalau kau mau kita bisa membelinya. Di seberang jalan ada minimarket, kita bisa membelinya di sana."

    "Apa tidak apa-apa Hyung?"

    "Tidak apa. Tapi sebentar saja, ya."

°°°°°°

    Saat ini mereka berdua sudah di dalam minimarket, Jihoon yang asik memilih beberapa ice cream untuk ia masukan ke keranjang belanja. Berbeda dengan Taehyung yang hanya diam memperhatikan Jihoon yang sibuk memilih ice cream.

    Taehyung pun sebenarnya sangat mengiginkan kudapan manis tersebut, tapi karena kondisi tubuhnya yang mudah sakit. Apalagi belakang ini Taehyung sering merasakan sesak napas, maka dari itu Nyonya Kim melarang putra bungsunya itu agar tidak memakan ice cream untuk sementara. Taehyung selalu menuruti ucapan Eommanya karena dia tidak tega melihat Eommanya yang selalu menangisinya ketika dia sakit.

    Mereka berdua pun keluar dari mini market dengan satu kantung penuh ice cream di tangan Jihoon.

    Perlahan berjalan menyebrangi jalan, namun na'as sebuah mobil hitam yang mengalami rem blong melaju sangat kencang dan mengarah langsung pada Taehyung yang memang posisinya lebih dulu di depan.

    TIINN.. TINN..!!

    Jihoon membuang es krimnya asal, lalu berlari kearah Taehyung dengan cepat.

    "Tae Hyung awaas!!!"

    Braaakkk!!!

    Dan semua terjadi begitu saja.

    Tubuh Taehyung terdorong begitu kuat hingga ia terlempar kesisi jalan lainnya. Terguling-guling sebelum kepalanya membentur trotoar cukup kuat dan menyebabkan pendarahan.

Ia masih setengah sadar namun tubuhnya tak dapat bergerak. Disana Taehyung melihat Jihoon yang sudah terkapar dengan tubuh bersimbah darah dan tak sadar kan diri.

    Kedua mata Taehyung mulai memberat.

    "Jihoon-ah.. Ji-jihoon-ahh"

    Dan ia pun kehilangan kesadarannya.

    ~Flasback off~

    "Uungghh Hyung..." ucap Taehyung dengan nada serak khas bangun tidur.

    Seokjin dan Yoongi yang mendengar Pangilan serak Dongsaengnya pun langsung berjalan cepat menghampirinya.

    "Sudah bangun rupanya, apa kau haus?" ucap Seokjin.

    Taehyung hanya menganggukan kepalanya. "Yoongi Hyung, aku ingin duduk Hyung."

    Yoongi menelusupkan lengan kanannya kebawah pungung Taehyung dan perlahan mengangkat tubuh kurus Dongsaengnya, menyenderkanya pada headboard ranjang.

    "Tarima kasih Hyung" ucap Taehyung tersenyum tipis.

    "Apa masih pusing? " tanya Yoongi.

    "Sedikit Hyung"

    Seokjin membawa segelas air putih dan satu mangkuk bubur berserta obat-obatan untuk Taehyung , mendudukan dirinya berhadapan dengan si bungsu dan mulai menyuapinya.

~~~~

    Kedua mata sipitnya menatap tajam pada sebuah foto yang tengah ia pegang dan perlahan merematnya, terlihat raut wajah yang penuh dengan amarah dan dendam.

    "Kalian harus terus memata-matai kediaman Keluarga Kim, tunggu Seokjin dan Yoongi lengah dan bawa anak penyakitan itu padaku. Kalian mengerti?!"

    "Baik bos, percayakan pada kami. Kami akan secepatnya membawa buruan anda." ucap sang suruhan.

    "Terima kasih" ucap Hoseok memberikan sebuah amplop tebal berisikan uang yang jumlahnya tidak sedikit.

    Si penculik tersenyum puas menerima amplop tebal tersebut.

    "Jika kalian berhasil membawa anak penyakitan itu padaku, aku akan memberikan imbalan yang lebih banyak dari itu" ucap Hoseok.

    "Baik bos. Terimakasih, kami undur diri."

    Hoseok menganguk. Dan sepeninggal anak buahnya. Hoseok menuangkan anggur ke dalam gelas dan berjalan santai dengan senyum mengerikan, mendekati jendela kaca besar. Lebar matanya menatap tajam ke sebuah gedung yang bertuliskan KIM FAMILY. 

    "Paman, bibi. Aku akan membuat para putra kalian menderita, dan aku akan menyiksa putra bungsu kalian yang penyakitan itu hingga perlahan mati. Kkkk... Ini pasti sangat menyenangkan." Hoseok mulai meneguk angurnya dan kembali berucap.

    "Paman, bibi. Maaf, aku akan membuat kalian menangisi putra kalian di dalam kubur."

TBC.

Protective Brother (discontinew)Kde žijí příběhy. Začni objevovat