part 7

2.9K 196 6
                                    

Yoongi terbangun dari tidurnya, mengerjapkan matanya sembari menguap menatap ke arah balkon dan terlihat langit yang sudah menggelap.

    "Hooaamm, Tae... bangun Saeng, sudah malam." ucap Yoongi dengan nada malas, kembali memejamkan matanya karena masih mengantuk.

    Yoongi masih belum menyadari bahwa Dongsaengya  sudah tidak ada di sampingnya.

    "Tae... Bangun Saeng." menepuk nepuk pinggir kasurnya setelah tidak ada respon, Yoongi membuka matanya menengok kesamping dan baru menyadari bahwa Dongsaengnya sudah tidak ada di sebelahnya. Hanya sebuah guling yang tertutupi selimut.

    Yoongi terbelalak, bergegas turun dari ranjangnya untuk mencari keberadaan sang Dongsaeng,  memanggil manggil Taehyung. Dia
berjalan ke arah kamar mandi, mengetuk-ngetuk pintu kamar mandi.

    "Tae, apa kau di dalam, Saeng?"
Tidak terdengar sahutan dari kamar mandi, Yoongi pun membuka kamar mandi yang memang kosong.

    "Apa dia di bawah? Di ruang keluarga menunggu Seokjin Hyung pulang?" pikir Yoongi yang memang paham kebiasaan Dongsaengnya yang suka menunggu Hyung tertua mereka pulang bekerja.

    Yoongi menuruni anak tangga dengan langkah terburu, berniat langsung keruang keluarga dengan sesekali berteriak memanggil nama Dongsaengnya.

    "Tae... Taehyung... Taehyung... Kemana anak itu?" ucap Yoongi gusar.

    Si pelayan yang mendengar teriakan tuannya memanggil-manggil nama Dongsaengnya, berjalan cepat menghampiri tuannya yang sibuk berjalan kesana kemari mencari Dongsaengnya. "Tuan muda. Maaf, apa anda sedang mencari Tuan muda Taehyung?"

    "Benar Ahjuma, apa Ahjuma Tau di mana Taehyung?"

    "Tadi Tuan Muda Taehyung izin keluar, ingin menjemput Tuan muda Jimin di mini market dekat mansion." ucap si pelayan sopan.

Yoongi mendadak cemas. Dengan gusar Yoongi mengambil ponselnya dan langsung menghubungi Jimin.

    "Halo, Jim" ucap Yoongi dengan nada cemas.

    "Ne, Hyung. Ada apa?" tanya Jimin.

    "Apa Taehyung bersamamu?"

    "Tidak Hyung, Aku sedang  mengerjakan PR bersama Jungkook. Besok aku berniat kerumah Hyung membawa buku catatan pelajaran untuk di salin Taehyung."

    Dahi Yoongi mengernyit mendegar penuturan dari Jimin. "Kau yakin ada di rumah?"

    "Ah... Jika Hyung tidak percaya, aku akan memberikan ponselnya pada Jungkook."

    "Tidak perlu." rahang Yoongi tiba-tiba mengeras, timbul kekhawatiran di garis wajahnya.

    "Memang nya ada apa Hyung? Apa Taehyung tidak di rumah?" ucap Jimin yang kembali menarik perhatian dari Yoongi.

    Yoongi tidak menjawab pertanyaan Jimin di saat hati nya begitu kalut, takut jika terjadi sesuatu pada sang adik dan malah memutuskan sambungan secara sepihak. Dia pun memutuskan untuk menghubungi sang adik. Menunggu beberapa detik hingga perhatiannya teralihkan ketika ia mendengar suara dering ponsel tidak jauh dari tempatnya berdiri.

    Pandangan Yoongi jatuh pada meja di mana Taehyung meninggalkan ponselnya sebelumnya. Yoongi memutus sambungan dan segera berjalan ke arah meja, mengambil ponsel sang adik.

    "Ahjumma, kau yakin jika Taehyung pergi setelah Jimin menghubunginya?"

    "Benar Tuan Muda, Tuan Muda Taehyung mengatakan seperti itu."

    Dengan gusar Yoongi menghidupkan layar ponsel Taehyung. Sejenak memeriksa panggilan masuk dan memang catatan panggilan terakhir menunjukkan bahwa Jimin menghubunginya, namun bukan hari ini, melainkan kemarin.

Protective Brother (discontinew)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang