part 12

2.7K 207 37
                                    

    Hoseok menjalani pemeriksaan di kantor polisi, duduk berhadapan dengan seorang petugas kepolisian yang duduk di balik meja yang penuh dengan tumpukan berkas dan beberapa komputer. Saat itu Seokjin dan Yoongi datang bergabung. Seokjin duduk di samping Hoseok, sedangkan Yoongi lebih memilih berdiri di samping sang kakak.

    Hoseok sempat bertemu pandang dengan Seokjin, dan saat itu seulas senyum miring sempat terlihat di kedua sudut bibirnya sebelum perhatian ketiganya teralihkan oleh teguran dari petugas kepolisian.

    "Tuan Jung Hoseok, kau berhak menghubungi pengacara jika kau mau."

    Hoseok menyahut dengan santai, "tidak perlu, aku akan menyelesaikan ini dengan cepat."

    "Baiklah kalau begitu, aku akan mulai proses penyelidikan ... kau ditangkap atas tuduhan penculikan saudara Kim Taehyung, apakah kau menerima tuduhan itu?"

    "Aku menolaknya."

    "Berikan pembelaanmu."

    "Ibuku adalah adik dari ayah Kim Taehyung, bukankah itu berarti kami masih bisa dikatakan sebagai saudara?"

    Hoseok mempertemukan tatapan meremehkannya dengan tatapan marah milik Seokjin. Lalu melanjutkan, "lalu kenapa aku harus menculik anak itu?"

    Mencoba mengendalikan amarahnya, Seokjin menyahut, "kau tidak perlu menyangkal lagi, Hyung. Kami tahu bahwa kau sudah menculik Taehyung."

    Sebelah alis Hoseok terangkat, tampak meremehkan ucapan Seokjin. "Kalau begitu tunjukkan buktinya padaku. Memangnya apa yang bisa kudapatkan setelah menculik anak itu?"

    Yoongi menyahut sembari menunjuk pakaian yang berada di atas meja penyelidik, "itu adalah buktinya ..."

    Semua orang memandang apa yang ditunjuk oleh Yoongi.

    "... baju itu adalah baju yang dipakai oleh Taehyung saat anak itu menghilang. Itu adalah bukti yang kuat jika Taehyung berada di rumahmu, Hyung."

    Petugas kepolisian menegur, "bagaimana, Tuan Jung Hoseok?"

    Masih dengan sikap santainya Hoseok berucap, "berada di rumahku bukan berarti aku sudah menculiknya."

    "Cukup, Hyung!" hardik Seokjin yang tiba-tiba berdiri. "Taehyung sedang sakit, bagaimana bisa Hyung melakukan hal ini?"

    "Tenangkan dirimu, Tuan Kim Seokjin," tegur petugas kepolisian. "Dan Tuan Jung Hoseok, tolong jangan berbelit-belit karena itu bisa saja merugikanmu."

    Hoseok kemudian mulai mengarang cerita, "Taehyung memang pergi ke rumahku kemarin dalam keadaan menangis."

    Seokjin dan Yoongi tentu saja terkejut mendengar pernyataan Hoseok. Si petugas kepolisian menyahut, "apa yang terjadi?"

    "Dia mengadu bahwa dia baru saja dimarahi oleh kedua kakaknya," Hoseok memberikan tatapan provokasinya pada kakak beradik di sampingnya. "... anak itu mengatakan bahwa dia dipukuli, oleh sebab itu dia kabur dari rumah."

    "Bohong!" lantang Seokjin, terkesan membentak.

    "Tuan Kim Seokjin," tegur petugas kepolisian.

    Yoongi menahan lengan Seokjin, mencoba menenangkan sang kakak meski ia sendiripun tidak tahan dengan sikap Hoseok.

    "Lanjutkan," ucap si petugas kepolisian.

    "Tentu saja aku memberikan anak itu tumpangan. Semalam aku menasehati anak itu dan tadi pagi dia meninggalkan rumahku. Dia mengatakan bahwa dia akan kembali pada kakak-kakaknya. Aku sudah menawarkan diri untuk mengantarnya, tapi dia menolak."

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: May 29, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Protective Brother (discontinew)Where stories live. Discover now